Berita Viral

ANOMALI Lonjakan Suara PSI, Romi Curiga Operasi Sayang Anak, Anies Sentil Anak Presiden, Konspirasi?

Anomali lonjakan suara PSI tentu membuat publik banyak berspekulasi. Pasalnya, hanya dalam waktu semalam, suara PSI sudah menginjak 3 persen lebih.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
KOLASE/TRIBUN MEDAN
ANOMALI Lonjakan Suara PSI, Romi Curiga Operasi Sayang Anak, Anies Sentil Anak Presiden, Konspirasi? 

Pengamat Sebut Ada Konspirasi Kekuasaan

Melonjaknya perolehan suara sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pileg 2024 dalam beberapa hari terakhir menuai kontroversi.

Peneliti Formappi Lucius Karus menduga, ada konspirasi kekuasaan di balik kondisi tersebut. 

Menurutnya ada saling keterkaitan dengan kecenderungan nepotisme yang sudah terlihat melalui pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Prabowo Subianto.

Terlebih Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejauh ini sudah di ambang kemenangan pada Pilpres. 

"Kemenangan paslon Prabowo-Gibran yang diduga karena peran kekuasaan menjadi mudah untuk dihubungkan dengan PSI yang dipimpin oleh putra Presiden yang lainnya yaitu Kaesang," kata Lucius saat dihubungi Tribunnews.com Minggu (3/3/2024).

Lucius melanjutkan, jika terhadap Gibran dugaan permainan berakhir dengan kemenangan, maka hal serupa bisa juga dilakukan terhadap PSI yang dalam hitung cepat nampak tak kuat menembus ambang batas 4 persen.

Tetapi, di real count justru secara menakjubkan bisa mendekati ambang batas parlemen. 

Lantas, dia menduga ada peran penguasa guna memuluskan jalan PSI menuju DPR RI.

"Tentu saja orang lalu menduga terjadi permainan dan konspirasi oleh kekuasaan untuk mengamankan semua kekuatan pendukung presiden di pemerintahan mendatang," ucapnya.

Dugaan itu semakin diperkuat karena disaat bersamaan PPP yang lebih dahulu terlihat sudah menggapai ambang batas justru mulai menurun suaranya di real count. 

"Yah, semua dugaan ini memang masih menunggu proses akhir rekapitulasi suara. Tentu saja menganggap kecurigaan-kecurigaan akan adanya permainan dan kecurangan tetap penting sebagai bagian dari upaya pengawasan publik atas proses rekapitulasi suara oleh KPU," ujar dia.

"Kecurigaan penting disampaikan agar KPU bekerja profesional, jujur dan adil dengan membuktikan kebenaran data sesungguhnya," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved