Breaking News

Berita Seleb

Analisis Penyebab Kenapa Suara PSI Kaesang Naik Sampai 3 Persen, Simak Data Ini

Dalam kurun tersebut, suara PSI bertambah dari 2.171.907 atau 2,86 persen pada Kamis (29/2) pukul 10.00 WIB menjadi 2.402.268

Tangkapan video youtube kompastv
Presiden Jokowidodo dan Kaesang Pangarep 

TRIBUN-MEDAN.com - Perolehan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak dalam penghitungan suara real count sementara hasil Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) hampir menyentuh parliamentary threshold 4 persen.

Sebelumnya, raihan PSI meroket dalam waktu tiga hari, berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count KPU dari 29 Februari-2 Maret 2024 naik.

Dalam kurun tersebut, suara PSI bertambah dari 2.171.907 atau 2,86 persen pada Kamis (29/2) pukul 10.00 WIB menjadi 2.402.268 atau 3,13 persen pada Sabtu (2/3) pukul 15.00 WIB.

Artinya, suara PSI bertambah sebanyak 230.361 suara dalam kurun waktu tiga hari.

Dalam kurun waktu yang sama, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang hasilnya tercatat di situs real count KPU bertambah 2.240, dari 539.084 TPS menjadi 541.324 TPS.

Pantauan Tribunnews, hingga Minggu (3/2) pukul 16.00 WIB, PSI memperoleh 2.403.255 suara atau 3,13 persen.

Lonjakan suara itu mendapat respons dari sejumlah pihak.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengatakan penambahan atau pun pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar.

Dia meminta semua pihak tidak menyampaikan pernyataan tendensius menyikapi rekapitulasi suara KPU yang hingga saat ini masih berlangsung.

"Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace, Sabtu (2/3).

Selain itu, Grace meyakini suara PSI masih berpotensi meningkat. Sebab, hingga saat ini masih ada lebih dari 70 juta suara belum dihitung.

Terlebih, menurutnya, sebagian besar suara yang belum dihitung tersebut ada di basis-basis pendukung Jokowi, yang diyakininya mendukung PSI.

Grace mengatakan, perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain.

Sebagai contoh, hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB, hasilnya 10,65 persen, namun berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.

Tak hanya itu, lanjutnya, suara Partai Gelora berdasarkan quick count 0,88 persen, sedangkan rekapitulasi KPU 1,44 persen alias selisih 0,55 persen.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved