Pemilu 2024

Suara PSI Meroket Dalam Semalam Dinilai Tak Wajar, Grace Natalie: Kenapa Disorot Hanya PSI?

Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meroket dalam semalam hingga dinilai tak wajar, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie buka suara

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Suara PSI Meroket Dalam Semalam Dinilai Tak Wajar, Grace Natalie: Kenapa Disorot Hanya PSI? 

TRIBUN-MEDAN.COM – Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meroket dalam semalam hingga dinilai tak wajar, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie buka suara.

Seperti diketahui, perolehan suara PSI dinilai tak wajar karena melejit dalam semalam saja.

Dimana real count KPU saat ini, PSI mencapai 65,74 persen atau setara 5.412 dari 823.236 TPS, yang diperbarui pada 2 Maret 2024 pukul 12.00.

Berdasarkan data tersebut, suara PSI mencapai 3,13 persen

Terkait hal ini Grace Natalie meminta, agar semua pihak tidak menyampaikan pernyataan tendensius dalam menyikapi rekapitulasi suara KPU yang hingga saat ini masih berlangsung.

Grace mengatakan, penambahan atau pun pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang wajar.

“Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace, pada Sabtu (2/3/2024).

Selain itu, Grace meyakini suara PSI masih berpotensi meningkat.

Sebab, hingga saat ini masih ada lebih dari 70 juta suara belum dihitung.

Suara PSI Melesat ke Angka 3,12 Persen Dianggap Sangat Vulgar dan Tak Wajar, Partai Lain Adem Aja?
Suara PSI Melesat ke Angka 3,12 Persen Dianggap Sangat Vulgar dan Tak Wajar, Partai Lain Adem Aja? (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Terlebih, menurutnya, sebagian besar suara yang belum dihitung tersebut ada di basis-basis pendukung Jokowi, yang diyakininya mendukung PSI.

"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," ucapnya.

Grace mengatakan, perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain.

Sebagai contoh, katanya, hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB, hasilnya 10,65 persen, namun berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.

Tak hanya itu, lanjutnya, suara Partai Gelora berdasarkan quick count 0,88 persen, sedangkan rekapitulasi KPU 1,44 persen alias selisih 0,55 persen.

Lebih lanjut, Grace menyebut PSI, berdasarkan hitung cepat Indikator, ada di angka 2,66 persen. Sedangkan rekapitulasi KPU ada di 3,13 persen atau selisih 0,47 persen.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved