BONGKAR Kecurangan Prabowo-Gibran, Okky Madasari Sebut Para Santri Pesantren Diberi Rp1 Juta

TRIBUN-MEDAN.COM – Bongkar kecurangan Prabowo-Gibran, penulis Okky Madasari sebut para santri pesantren diberi Rp1 juta.

Penulis Okky Madasari membongkar adanya kecurangan Pilpres yang dilakukan paslon 02 yakni Prabowo-Gibran.

Okky Madasari membongkar bahwa kecurangan Pilpres tersebut terjadi di pesantren.

Dimana para santri diberikan uang sebesar Rp1 juta untuk memilih paslon 02.

Pengakuan itu disampaikan Okky dalam sebuah video YouTube Abraham Samad yang tayang pada Selasa, 27 Februari 2024 dengan judul ‘Okky Buka Bukti Pemberian Uang 1 Juta Per Orang di Pesantren & Ada Pemilih yang Diancam di Pilpres’.

Dimana dalam video yang diunggah, Okky Madasari menyebutkan bahwa para santri di pesantren diberikan Rp1 juta per kepala untuk memilih paslon 02.

“Fakta yang paling terlihat adalah otoritas lingkungan itu sangat berperan.

Jadi bagaimana Kepala Desa, Lurah, RT/RW lalu juga kemudian polisi itu turut mengarahkan siapa yang harus dipilih, apa akibatnya kalau ini nggak dipilih,” ujarnya dilansir Tribun-medan.com, Jumat (1/3/2024).

Selain itu, ia mengaku menemukan ada pimpinan pesantren yang juga ikut menentukan pilihan dalam Pilpres 2024.

Bahkan yang lebih mengejutkannya lagi, ia menyebut ada money politic di dalam pesantren.

Dimana disampaikan Okky, setiap santri diberikan uang sebesar Rp1 juta untuk memilih paslon 02.

“Ada money politic di pesantren, uang amplop-amplop dan itu besarnya tidak hanya Rp100 ribu-Rp300 ribu.

Kita menemukan bahwa pesantren-pesantren seorang santri bisa mendapatkan Rp1 juta per orang untuk memilih paslon 02,” lanjutnya.

Dugaan kecurangan lainnya yang diungkap Okky adalah beberapa TPS di Makassar ada yang surat suaranya tertukar sehingga terpaksa pemilu harus ditunda.

Kemudian, adanya perbedaan antara C1 di salah satu pesantren di Sulawesi Tenggara dengan data di Sirekap.

Baca juga: SOSOK Okky Madasari, Penulis yang Bongkar Santri Pesantren Diberi Rp1 Juta untuk Pilih Paslon 02

Baca juga: 2 Guru di SMPN 1 Stabat yang Lulus PPPK Ternyata Tak Pernah Masuk Sejak Tahun 2021