Sumut Terkini

Berita Foto: Bawa Spanduk Makzulkan Jokowi, Tolak Hasil Pemilu, Ratusan Orang Geruduk KPU Sumut

Ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat Sumatera Utara menggelar aksi menolak hasil pemilihan umum di depan KPU Sumut.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Abdan Syakuro
Berita Foto: Bawa Spanduk Makzulkan Jokowi, Tolak Hasil Pemilu, Ratusan Orang Geruduk KPU Sumut - 01032024_TOLAK-PEMILU-CURANG_ABDAN-SYAKURO-1.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Ketua KPU Sumut Agus Arifin Siregar (tiga kiri) menjawab pertanyaan pengunjuk rasa di depan Kantor KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 35, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Jumat (1/3). Massa pengunjuk rasa gabungan dari sejumlah elemen tersebut memprotes pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai curang, menuntut penggantian Komisioner KPU, mendukung hak angket di DPR, dan memprotes terjadinya kenaikan harga sembako.
Berita Foto: Bawa Spanduk Makzulkan Jokowi, Tolak Hasil Pemilu, Ratusan Orang Geruduk KPU Sumut - 01032024_TOLAK-PEMILU-CURANG_ABDAN-SYAKURO-2.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa membawa spanduk saat menyampaikan aspirasinya di depan Kantor KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 35, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Jumat (1/3). Massa pengunjuk rasa gabungan dari sejumlah elemen tersebut memprotes pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai curang, menuntut penggantian Komisioner KPU, mendukung hak angket di DPR, dan memprotes terjadinya kenaikan harga sembako.
Berita Foto: Bawa Spanduk Makzulkan Jokowi, Tolak Hasil Pemilu, Ratusan Orang Geruduk KPU Sumut - 01032024_TOLAK-PEMILU-CURANG_ABDAN-SYAKURO-3.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa membawa spanduk saat menyampaikan aspirasinya di depan Kantor KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 35, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Jumat (1/3). Massa pengunjuk rasa gabungan dari sejumlah elemen tersebut memprotes pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai curang, menuntut penggantian Komisioner KPU, mendukung hak angket di DPR, dan memprotes terjadinya kenaikan harga sembako.
Berita Foto: Bawa Spanduk Makzulkan Jokowi, Tolak Hasil Pemilu, Ratusan Orang Geruduk KPU Sumut - 01032024_TOLAK-PEMILU-CURANG_ABDAN-SYAKURO-4.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa membawa spanduk saat menyampaikan aspirasinya di depan Kantor KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 35, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Jumat (1/3). Massa pengunjuk rasa gabungan dari sejumlah elemen tersebut memprotes pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai curang, menuntut penggantian Komisioner KPU, mendukung hak angket di DPR, dan memprotes terjadinya kenaikan harga sembako.
Berita Foto: Bawa Spanduk Makzulkan Jokowi, Tolak Hasil Pemilu, Ratusan Orang Geruduk KPU Sumut - 01032024_TOLAK-PEMILU-CURANG_ABDAN-SYAKURO-5.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa membawa spanduk saat menyampaikan aspirasinya di depan Kantor KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 35, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Jumat (1/3). Massa pengunjuk rasa gabungan dari sejumlah elemen tersebut memprotes pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai curang, menuntut penggantian Komisioner KPU, mendukung hak angket di DPR, dan memprotes terjadinya kenaikan harga sembako.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat Sumatera Utara menggelar aksi menolak hasil pemilihan umum di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Jumat (1/3/2024).

Pantauan Tribun Medan, para aksi massa tiba di kantor KPU sekitar 14.30 WIB.

Sambil membawa alat peraga tampak para pendemo meneriakkan takbir sambil menyerukan penolakan terhadap hasil pemilihan umum 2024.

Mulanya para pendemo berkumpul di depan Masjid Raya Medan.

Mereka lalu berkonvoi menggunakan mobil dan sepeda motor menuju kantor KPU.

"Kami menolak hasil pemilu karena kami melihat adanya kecurangan pemilu. KPU adalah komisi penipu ulung yang jelas jelas melakukan kecurangan, " teriak ratusan pendemo.

Para pedemo mengatakan kecurangan pemilu telah terjadi sebelum pemilihan umum sebab adanya penambahan daftar pemilih tetap sebanyak 50 juta pemilih.

Mereka juga menyampaikan adanya intervensi pemerintah untuk memenangkan calon tertentu.

Selain menyampaikan pendapat, para pendemo juga tampak membawa spanduk bertuliskan penolakan hasil pemilih dan pemakzulan terhadap presiden Jokowi karena telah melanggar konstitusi.

"Presiden dalam hal ini melakukan cawe cewe nya, presiden sebagai pemimpin tertinggi di negara ini telah melakukan intervensi. Ini sudah melanggar konstitusi di negara ini. Maka kalau melanggar konstitusi pantaslah seorang presiden untuk dimakzulkan." teriak pendemo.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved