Breaking News

Berita Viral

BEDA Ucapan AHY Soal IKN, Dulu Kritik Habis-habisan, Kini Puji Jokowi, Ngaku Siap Tinggal di IKN

AHY mengatakan, IKN adalah mimpi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadirkan pusat pemerintahan baru dan kemajuan bangsa.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) setelah menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Rumah Dinas Wakil Presiden, Menteng, Jakarta, Sabtu (24/2/2024). (KOMPAS.com/ Tatang Guritno) 

TRIBUN-MEDAN.com - Beda ucapan AHY soal IKN. Dulu kritik pembangunannya, kini malah puji-puji Jokowi.

Perbedaan ucapan AHY dulu dan kini ini pun memantik komentar netizen.

Seperti diketahui, setelah menjadi menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan perdana ke Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Rabu (28/2/2024).

Saat kunjungan tersebut, ia pun mengaku terpukau dengan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (28/2/2024).

AHY mengatakan, IKN adalah mimpi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadirkan pusat pemerintahan baru dan kemajuan bangsa.

"Terpukau dengan apa yang menjadi mimpi besar Presiden Jokowi untuk menghadirkan pusat pemerintahan yang harapannya menjadi pusat kemajuan bangsa, pusat peradaban nusantara yang kita harapkan ini benar-benar bisa menghadirkan kebijakan pada saatnya nanti yang terus memajukan ekonomi Indonesia," kata AHY dalam keterangannya, Rabu.

Agus mengatakan, pemerintah tengah berupaya menarik investasi dari dalam maupun luar negeri.

Berkaitan dengan upaya tersebut, ia mengatakan, pihaknya bertugas untuk menyiapkan lahan yang clean and clear.

Menurut dia, kepastian hukum hak atas tanah menjadi satu hal penting yang bisa mendorong peningkatan investasi.

"Kita berharap para investor juga punya keyakinan, kepastian hukum hak atas tanah yang bisa digunakan untuk usaha yang dikembangkan secara komersial dan juga bisnis diharapkan berkembang," ujarnya.

"Dengan demikian, IKN bukan hanya menyedot investasi tetapi bisa mengembangkan ekonomi, bukan hanya tentunya di sekitar IKN tapi juga secara nasional," sambungnya.

Agus mengatakan, hingga saat ini, Kementerian ATR/BPN telah menuntaskan 9 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan 10 paket pengadaan tanah.

Selain itu, ia mengatakan, ada 11 paket yang masih dalam tahap pengerjaan dan terus diakselerasi penyelesaiannya.

"80 persen sudah tuntas (pengadaan tanahnya), masih tersisa 20 persen yang perlu dikawal dengan baik, sehingga harapannya 100 hari kerja Menteri ATR/Kepala BPN yang baru ini bisa kita tuntaskan," tuturnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, dalam proses pembangunan IKN juga terdapat peran Badan Bank Tanah yang telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Bandara VVIP maupun infrastruktur penunjang lainnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved