Berita Viral

PADAHAL Hasto Serukan Oposisi, Tapi Kubu Prabowo-Gibran Yakin PDIP Tak Bakal Tolak Ajakan Bergabung

Koalisi Indonesia Maju (KIM) merasa bakal berhasil menggaet PDIP untuk masuk mendukung pemerintahan yang dipimpin Prabowo-Gibran. 

HO
Koalisi Indonesia Maju (KIM) merasa bakal berhasil menggaet PDIP untuk masuk mendukung pemerintahan yang dipimpin Prabowo-Gibran.  

TRIBUN-MEDAN.com - Koalisi Indonesia Maju (KIM) merasa bakal berhasil menggaet PDIP untuk masuk mendukung pemerintahan yang dipimpin Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani yakin ajakan itu tidak akan ditolak. 

Ahmad Muzani meyakini PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri bakal mau masuk bergabung dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal itu, kata Muzani diketahui berdasarkan komunikasi awal pihaknya dengan PDIP, kubu lawan politiknya.

"Dari komunikasi awal kami dengan semua parpol yang tadinya berbeda pilihan dalam pilpres sepertinya dalam komunikasi awal kami bukan sesuatu yang bertepuk sebelah tangan," kata Muzani saat ditemui di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: NASIB Bocah SMP di Jember, Tewas Ditendang Guru saat Latihan Silat, Tendang Mengenai Hulu Hati

Baca juga: Tak Sadar Pembelinya Polisi, Dua Pria Penjual Kulit Harimau Ini Ditangkap

Prabowo, kata Muzani, terus berharap agar PDIP maupun parpol kubu lawan politiknya bisa bersama membangun Indonesia.

Karena itu, menhurutnya komunikasi pun terus dilakukan dengan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Komunikasi kami dengan rekan-rekan sejawat pimpinan partai politik berjalan dengan baik. Termasuk dengan teman-teman yang mengusung pasangan paslon 01 dan 03," katanya.

Muzani memastikan komuniasi berjalan akrab.

"Berjalan dengan baik berjalan dengan akrab karena sesungguhnya diantara kami juga mempunyai pemahaman yang sama tentang masa depan indonesia masa depan pemerintahan dalam situasi yang lebih baik," tutupnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan PDI Perjuangan siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen untuk menjalankan tugas check and balance.

Hasto menjelaskan jika berkaca pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kekuasaan yang terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi sehingga kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance.

Berada di luar pemerintahan, kata dia, adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani PDI Perjuangan pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009, lalu.

“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto dalam tayangan Satu Meja di Kompas TV, pada Rabu (14/2/2024) malam.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (HO)

Lebih lanjut, politisi asal Yogyakarta ini menyebut, bahwa pada Pemilu 2009 terjadi manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT), sehingga wakil rakyat di DPR membentuk hak angket.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved