Sumut Memilih

Ketua PPK Pakantan Madina Akhiri Hidup, Diduga Depresi karena Hal Ini

Seorang ketua panitia pemilihan kecamatan (PPK) Kecamatan Pakantan, Kabupaten Mandailing Natal bernama Parlan (25) meninggal dunia.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Int
Ilustrasi mayat 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang ketua panitia pemilihan kecamatan (PPK) Kecamatan Pakantan, Kabupaten Mandailing Natal bernama Parlan (25) meninggal dunia tiga hari setelah pemilihan serentak.

Parlan nekat mengakhiri hidupnya menggunakan racun rumput yang berada di kamar mandi kediamannya pada Jumat (16/2/2024) sekira pukul 06:30 WIB.

Ia pun meninggal dunia sehari pasca minum racun atau Sabtu (17/2/2024) sekitar pukul 12:00 WIB karena kondisinya kian memburuk.

Kapolres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh mengatakan, dari hasil pemeriksaan keluarga, Parlan diduga depresi saat bekerja sebagai ketua pemilihan kecamatan (PPK) sebelum hingga saat pemilu.

Sebab, di waktu bersamaan kedua orangtuanya sedang sakit, dimana ibunya dirawat di rumah dan ayahnya dirawat di rumah sakit.

Saat itu pula, ia sebagai anak tak bisa merawat orang tuanya karena sedang bertugas menjadi ketua panitia pemilihan kecamatan (PPK) Pakantan Kabupaten Mandailing Natal.

"Orang tuanya sakit ibu dirawat dirumah, bapak dirawat di RSU dan harus ditinggal. Sementara dia bertugas menjadi ketua PPK yang tidak bisa ditinggalkannya. Akhirnya dia depresi sehingga minum racun,"kata Kapolres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/2/2024).

Polisi menjelaskan, saksi yang pertama kali melihat korban usai minum racun rumput ialah Karman.

Pada Jumat 16 Februari sekira pukul 06:30 WIB melihat korban keluar dari kamar mandi rumahnya di Desa Huta Gambir, Kecamatan Pakantan, Madina berdiri tetapi diam tanpa kata.

Selanjutnya Karman menanyai korban dan dijawab kalau dirinya (korban) akan segera mati karena baru saja menenggak racun rumput yang ada di kamar mandi.

"Dijawab sama korban, bentar lagi aku mati ini. Dan dijawab sama korban diainum racun yang ada di kamar mandi."

Selanjutnya saksi di lokasi memanggil bidan dan mendudukkan korban diatas kasur. Sementara bidan memberikan korban susu dan tak lama korban muntah disertai cairan racun berwarna hijau kebiruan berbau racun primaxon.

Karena kondisi mulai mengkhawatirkan korban dibawa ke RS Umum Permata Madina di Panyabungan dan dirawat.

Dari penjelasan keluarga yang didapat dokter, korban diduga meminum racun rumput Primaxom (Gromoxom) hampir 1/4 botol.

Keesokan harinya, Sabtu 17 Februari 2024 sekira PKL 10.00 Wib kondisi korban memburuk, gelisah hebat, mengeluh demam dan panas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved