Viral Medsos

Gegara Terlambat Datang Upacara, Siswa SMP di Sumsel Dianiaya dan Diancam Parang oleh Gurunya

Kesokan harinya menurut Ay, saat dia sedang duduk-duduk bersama teman-temannya, sang guru mengacungkan parang ke arah AY.

Editor: Satia
iStock
Ilustrasi siswa SMP dianiaya guru 

Menurut Kepala Sekolah dia melihat sendiri sang guru bukan memukul namun hanya mendorong menggunakan sapu.

"Tidak benar guru kami memukul siswa apalagi sampai luka itu tidak ada, saya sudah memeriksa langsung dan memang tidak ada luka bekas pukulan sapu," terang Kepala Sekolah.

Dikatakan Maria dia memeriksa tubuh AY disaksikan guru-guru lainnya.

Dikesempatan itu Kepala Sekolah menjelaskan, di sekolah tempat dia mengajar memang ada sejumlah anak non muslim, Drs BS merupakan guru yang diperbantukan mengajar Agama Katolik di ruangan agama Katolik terpisah dari kelas lainnya.

Menurut Maria, Drs Bs guru yang diperbantukan dari Kemenag OKU ini memang orangnya rajin membersihkan sekitar sekolah.

Baca juga: Sat Narkoba Polres Simalungun Bongkar Jaringan Narkoba di Dolok Batu Nanggar

Kepala Seolah juga membantah tudingan yang mengatakan Drs BS pernah mengacungkan parang ke siswa bersangkutan.

Menurut Maria, Drs BS memang sejak dulu sering membawa parang untuk memampas dan merapikan dahan-dahan liar yang ada menganggu di sekitar sekolah.

"Beliau bawa pisau bukan untuk mengancam nyawa siswa, tapi untuk merapikan pohon-pohon yang menggangu pemandangan," jelas Kepala Sekolah.

 

Artikel ini diolah Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved