NASIB PKB dan PKS Usai Surya Paloh Bertemu Jokowi dan Istana Sebut Ketum Nasdem yang Mohon Menghadap

TRIBUN-MEDAN.com - Pertemuan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Jokowi disorot teman sekoalisinya PKB. 

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar diprediksi gagal memenangi kontestasi Pilpres 2024. 

Prabowo-Gibran menjadi kandidat terkuat memenangkan Pilpres 2024 dengan perolehan mencapai 57 persen. 

Empat hari setelah Pilpres, Surya Paloh bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Minggu (18/2/2024) malam. 

Mereka makan malam bersama di Istana Negara. 

Pertemuan ini mendapatkan tanggapan dari PKB teman sekoalisi di Pilpres.

Apakah Nasdem bergabung dengan Prabowo-Gibran? 

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tidak ada pemberitahuan Nasdem untuk bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara. 

Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan pihaknya menghormati jika nantinya Partai NasDem memillih loncat bergabung pemerintah mendatang seusai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.

Diketahui, hasil hitung nyata (real count) sementara dari KPU menunjukkan paslon capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan meraih 57 persen suara. Dengan begitu, kemungkinan besar paslon Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu bakal memimpin pada 2024 mendatang.

Cucun menyatakan, pihaknya enggan untuk berspekulasi apakah pertemuan tersebut sebagai langkah Presiden Jokowi menggaet NasDem untuk keluar dari koalisi perubahan.

Namun jika benar, ia pun menghormati keputusan NasDem.

"Kita tidak dapat mengira-ngira, itu hak dari Partai NasDem," ucap Cucun saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).

Ia menuturkan, pertemuan antara Surya Paloh dan Presiden Jokowi itu pun tidak pernah dikoordinasikan dengan timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Tidak ada koordinasi terkait pertemuan ketum ketum partai di koalisi AMIN. Tidak ada," katanya.