Sumut Terkini
Bais TNI dan Imigrasi Tanjungbalai Amankan 9 Orang PMI Ilegal
Sembilan orang pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen diamankan oleh Badan Internasional Strategis (BAIS) TNI, Jumat (16/2/2024).
|
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Salomo Tarigan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/9-PMI-Ilegal-diamankan-tim-satgas-catur-gabungan-Bais-dan-Imigrasi-Tanjungbalai-Asahan-f.jpg){kind=small}
lihat foto
Dok. Bais TNI
Sembilan orang PMI Ilegal diamankan tim satgas catur, gabungan Bais dan Imigrasi Tanjungbalai Asahan, Jumat (17/2/2024) di Desa Silo Baru, Kecamatan Silo Laut, Kabupaten Asahan
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/25092025_CUACA_MENDUNG_DI_MEDAN_DANIL_SIREGAR__1_JPG.jpg)
TRIBUN-MEDAN.com, TanjungBalai - Sembilan orang pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen diamankan oleh Badan Internasional Strategis (BAIS) TNI, Jumat (16/2/2024).
Sembilan orang PMI tersebut diduga berasal dari Malaysia dan masuk ke Indonesia dengan jalur Laut, Desa Silo Baru, Kecamatan Silo Laut, Kabupaten Asahan.
Kasubsi Penindakan Kantor Imigrasi Tanjungbalai Asahan, Yusuf membenarkan pengamanan tersebut. Pengamanan tersebut bermula dari informasi Bais yang tergabung dalam satgas catur.
Satgas catur mendapatkan informasi ada 40 orang PMI ilegal yang akan masuk ke wilayah Silo Laut.
"Setelah mendapatkan titik yang pasti, kami bersama dengan Bais bergerak menuju TKP dan mengamankan sembilan orang PMI Ilegal," kata Yusuf, Sabtu (17/2/2024).
Sembilan orang PMI Ilegal tersebut berdomisili luar Kota Tanjungbalai dan Asahan. Rata-rata berasal, dari luar pulau Sumatera.
"Ada yang dari Semarang, Situbondo, Medan, dan Batubara. Mereka masuk tanpa dilengkapi dokumen dan tidak memiliki paspor," jelas Yusuf.
Sementara dari Informasi yang dihimpun tribun-medan.com, ada 40 orang PMI Ilegal yang datang dari Malaysia dengan menggunakan kapal kayu.
Namun, sekitar 2 kilometer dari bibir pantai, 40 orang PMI tersebut diturunkan dan terpaksa berjalan kaki menerjang tanaman bakau untuk menuju ke daratan.
Informasi lain dihimpun tribun-medan.com, para PMI Ilegal tersebut membayar Rp 3 juta atau lebih untuk berangkat dari Malaysia menuju Indonesia.
(cr2/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/CPNS-2024-II.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Gubernur-Sumut-Bobbg-Nasution-bersama-Pastor-Walden.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Gubernur-Sumatera-Utara-sekaligus-Pemegang-Saham-Pengendali-Bank-Sumut.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Petugas-Inafis-Polrestabes-Medan-serta-Polsek-Medan-Helvetia.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kejaksaan-Tinggi-Sumatera-Utara-kembali-menyita-uang-Rp-113-milliar.jpg)