Breaking News

Berita Viral

Terlalu Fanatik, Pendukung Capres di Sumbawa Depresi Usai Suara Capres Pilihannya Anjlok: Ngomel

Perasaannya hancur ketika capres pilihannya tak bisa berbuat banyak di Pemilu 2024 ini. Alhasil, dia pun saat ini harus menjalani perawatan.

Instagram
Terlalu Fanatik, Pendukung Capres di Sumbawa Depresi Usai Suara Capres Pilihannya Anjlok: Ngomel 

TRIBUN-MEDAN.com - Terlalu fanatik, pendukung capres di Sumbawa depresi usai suara capres pilihannya anjlok.

Capres pilihannya kalah dalam hitungan cepat pemilu 2024, pendukung atau simpatisan calon presiden (capres) nomor urut tiga mengalami gangguan jiwa atau depresi.

Dia terus mengomel karena perolehan suara Ganjar Pranowo anjlok.

Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi (Instagram)

Dia diketahui merupakan simpatisan garis keras Ganjar Pranowo.

Perasaannya hancur ketika capres pilihannya tak bisa berbuat banyak di Pemilu 2024 ini.

Alhasil, dia pun saat ini harus menjalani perawatan jiwa di RSUD Sumbawa.

“Benar. Dia tidak bisa tidur dan ngomel-ngomel terus menerus karena hasil hitung cepat perolehan suara capres nomor urut tiga anjlok."

"Itu memperparah kondisi kesehatan jiwanya,” kata Psikiater RSUD Sumbawa, Komang Triyana Arya, Jumat (16/2/2024).

"Simpatisan ini garis keras, termasuk sangat fanatik. Ia datang ke sini sendiri dalam keadaan kelelahan."

Baca juga: TANGGAPAN Lawas Mahfud MD soal Ibu Negara Jika Prabowo Presiden Kembali Viral di Media Sosial

“Dari hasil rekam medis, pasien simpatisan capres ini sebelumnya pernah dirawat di bagian perawatan jiwa karena alami gangguan kesehatan mental,” ungkapnya.

Menurutnya, simpatisan fanatik berisiko lebih besar mengalami respons stres atau depresi dibandingkan pemilih rasional atau golput.

Musababnya, banyak di antara mereka yang sudah menjadi pendukung garis keras cenderung lebih mudah terstimulasi emosinya.

Ia menjelaskan, gejalanya mulai dari kecemasan, preokupasi terkait tema-tema pemilu, gangguan pola tidur, pola makan, sampai mempengaruhi fisiknya, seperti sakit kepala, sakit-sakit bagian tubuh lainnya hingga mengganggu relasi keluarga, teman, pekerjaan, dan lain-lain.

Ganjar Pranowo merasa heran dengan hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei. 
Ganjar Pranowo merasa heran dengan hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei.  (HO)

“Kalau tiga hari tidak bisa tidur berarti ada gangguan jiwa yang dialami tetapi dia tidak sadari.

Gangguan jiwa mulai dari ringan, sedang hingga berat,” sebut dokter yang akrab disapa Komang.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved