Tribun Wiki
Film Dokumenter Dirty Vote, Menguak Dugaan Kecurangan Pemilu, Hingga Kesewenang-wenangan Penguasa
Memasuki masa tenang Pemilu 2024, masyarakat disuguhkan dengan film dokumenter berjudul Dirty Vote. Film ini mengisahkan dugaan kecurangan Pemilu
Pada akhir film dokumenter Dirty Vote, ketiga Ahli Hukum Tata Negara tersebut memberikan pernyataan pamungkas mereka.
Feri Amsari mengawali dengan pernyataan jika semua rencana kecurangan Pemilu ini tidak didesain dalam semalam juga tidak didesain sendirian.
"Sebagian besar rencana kecurangan yang terstruktur sistematis dan masif untuk mengakali Pemilu ini sebenarnya disusun bersama dengan pihak-pihak lain. Mereka adalah kekuatan yang selama 10 tahun terakhir berkuasa bersama," kata Feri Amsari.
"Selain diajak oleh figur-figur yang saya hormati, tentu saja film ini dianggap akan mampu mendidik publik betapa curangnya Pemilu kita dan bagaimana politisi telah mempermainkan publik pemilih hanya untuk memenangkan kepentingan mereka," ujar Feri Amsari.
Bivitri Susanti melanjutkan, ia meminta supaya kecurangan yang terjadi tidak boleh didiamkan.
Terkhusus atas nama kelancaran Pemilu.
"Kecurangan ini jangan didiamkan atas nama kelancaran Pemilu," tegas Bivitri Susanti.
Pada akhir film dokumenter Dirty Vote, ketiga Ahli Hukum Tata Negara tersebut memberikan pernyataan pamungkas mereka.
Feri Amsari mengawali dengan pernyataan jika semua rencana kecurangan Pemilu ini tidak didesain dalam semalam juga tidak didesain sendirian.
"Sebagian besar rencana kecurangan yang terstruktur sistematis dan masif untuk mengakali Pemilu ini sebenarnya disusun bersama dengan pihak-pihak lain. Mereka adalah kekuatan yang selama 10 tahun terakhir berkuasa bersama," kata Feri Amsari.
"Persaingan politik dan perebutan kekuasaan desain kecurangan yang sudah disusun bareng-bareng ini akhirnya jatuh ke tangan satu pihak yakni pihak yang sedang memegang kunci kekuasaan di mana ia dapat menggerakkan aparatur dan anggaran," ungkap dia.
Kemudian, Bivitri susantu mengatakan skenario kecurangan Pemilu ini sudah dilakukan oleh rezim-rezim sebelumnya di banyak negara.
"Tapi sebenarnya ini bukan rencana atau desain yang hebat-hebat amat skenario seperti ini dilakukan oleh rezim-rezim sebelumnya di banyak negara dan sepanjang sejarah," ungkap Bivitri.
"Karena itu untuk menyusun dan menjalankan skenario kotor seperti ini tak perlu kepintaran atau kecerdasan, yang diperlukan cuma dua mental culas dan tahan malu," tandasnya.
Tambahan informasi, Dokumenter Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono.
| Kisah Ronny Pasla, 'Si Macan Tutul' Bikin GBK Bergemuruh Gagalkan Tendangan Dewa Sepak Bola Brasil |
|
|---|
| SOSOK Kiandra Ramadhipa, Pebalap Muda Indonesia Tempati Posisi 5 di ETC 2025 |
|
|---|
| Profil Prof Yohanes Surya, Fisikawan yang Pilih Mundur dari Jabatan Komisaris Independen PT Telkom |
|
|---|
| Profil Petrus Fatlolon, Eks Bupati Tanimbar yang Dulunya Dosen, Kini Masuk Penjara |
|
|---|
| Profil dan Agama Aisha Retno, Penyanyi Keturunan Indonesia yang Sebut Batik dari Malaysia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dirty-Vote-dokumenter.jpg)