Kota Medan Panas Menyengat, Ini Penjelasan BMKG

TRIBUN-MEDAN.COM,- Udara di Kota Medan akhir-akhir ini terasa panas menyengat.

Bahkan, rasa panas menyengat itu seolah membakar kulit.

Karena kondisi tersebut, masyarakat menjadi tidak nyaman dalam beraktivitas, terlebih bagi mereka yang mudah keringatan.

Lantaran banyak cairan yang keluar melalui keringat, kita pun lebih mudah dehidrasi dan merasakan haus.

Baca juga: Garuda Indonesia Dinyinyiri Buang Duit Usai Bikin Pola 75 di Udara, Ternyata Segini Totalnya!

Menurut Forecaster BMKG Wilayah I Medan, Utami Al Khairiyah, kondisi udara yang panas menyengat di Kota Medan ini karena dampak musim kemarau.

Saat ini, ada beberapa wilayah yang terdampak musim kemarau, termasuk Kota Medan.

"Berdasarkan zona musim, wilayah Sumatra Utara, khususnya Kota Medan sudah memasuki musim kemarau pada dasarian II dan III Januari 2024," kata Utami Al Khairiyah pada Tribun-medan.com, Kamis (8/2/2024).

Baca juga: Daftar Kabupaten Kota yang Diprediksi Bakal Dilanda Cuaca Buruk 31 Desember 2023

Ia menerangkan, wilayah lain yang terdampak musim kemarau diantaranya Dairi bagian utara, Samsoir bagian tengah dan Pulau Samosir.

Kemudian, wilayah lain yang mengalami kondisi cuaca serupa seperti Langkat bagian barat laut, Deliserdang bagian tenggara, Kota Pematangsiantar, Serdangbedagai bagian barat daya, dan Simalungun bagian tengah dan bawah.

Selanjutnya, Deliserdang bagian barat laut dan bagian timur, Kota Binjai, Langkat bagian timur laut, Asahan bagian barat laut, Batubara, serta Kota Tebingtinggi.

Baca juga: Pulau Tinian Pangkalan Udara Bersejarah PD II di Pasifik, Kini Kembali Dibuka untuk Menghadapi China

"Selain itu, ada beberapa zom (zona musim) yang masih musim hujan," kata Utami.

Ia menerangkan, melihat kondisi udara panas menyengat di Kota Medan, diperkirakan puncak suhu tertinggi Kota Medan mencapai 34 derajat celcius.

"Pada tahun 2023 bulan Februari, suhu maksimumnya mencapai 34,1 derajat. Sehingga prakiraan suhu maksimum saat ini bisa mencapai 34 derajat celcius," terang Utami. 

Melihat kondisi cuaca yang tidak menentu ini, Utami memprakirakan bahwa kemarau akan terjadi hingga April 2024 mendatang.

Untuk itu, kata Utami, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan atau lingkungan.