Viral Medsos

HUBUNGAN PDIP dengan Jokowi hingga Menterinya Dicuekin, Paling Menyedihkan Diungkap Panda Nababan

Setidaknya ada 7 menteri dalam kabinet Presiden Jokowi yang berasal dari kader PDI Perjuangan masih aktif dalam membantu kinerja pemerintahan Presiden

Editor: AbdiTumanggor
dok. PDI Perjuangan
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat bertemu di Batutulis pada Sabtu (8/10/2022). (dok. PDI Perjuangan) 

Atas curhatan Mensos Risma, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini mengkhawatirkan soliditas menteri-menteri kabinet Jokowi tak lagi seperti dulu.

"Jadi, ada kekhawatiran tidak percaya lagi kepada sesama menteri, sehingga mau rapat saja diperiksanya, waduh sudah berlebihan," pungkasnya.

Kendati demikian, menurut Hasto, hal tersebut tidak memengaruhi Risma untuk tetap bekerja. Sebab, Risma disebut tetap mementingkan rakyat dan bangsa dengan menggunakan integritasnya.

"Tugas untuk rakyat bangsa dan negara, harus melepaskan diri dari berbagai kenyamanan karena untuk urus rakyat diperlukan integritas, keteguhan dalam prinsip yang dilakukan oleh Ibu Risma," ungkapnya.

Hasto beberkan alasan Mahfud mundur

Di sisi lain,Hasto Kristiyanto mengungkapkan, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mundur dari kabinet salah satunya karena fungsi-fungsi Menko Polhukam telah diambil alih oleh Presiden Joko Widodo.

"Rekan-rekan pers, mundurnya Prof Mahfud juga sebagai bagian ketika fungsi-fungsi Polhukam langsung diambil alih oleh Bapak Jokowi," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).

Namun Hasto tak merinci lebih jauh apa yang dimaksud mengambil alih fungsi Menko Polhukam.

Hasto mengingatkan bahwa demokrasi bagaimana pun tetap berasal dari, oleh dan untuk rakyat.

Hasto pun memohon pada Jokowi agar memunculkan keteladanan dengan menegakkan demokrasi tetap terjaga.

"Kami mengharapkan, kami mohon, mohon dan mohon agar Presiden Jokowi dapat mewujudkan keteladanannya," ucap Hasto.

"Setidaknya apa yang dialami oleh korban-korban tindak kekerasan tadi. Bapak Jokowi berkenan untuk menyampaikan sikapnya, agar aparat penegak hukum tidak boleh bersikap seperti itu terhadap rakyat," sambung dia.

Hasto menegaskan, PDI-P tidak mempersoalkan dukungan politik Jokowi pada Pilpres 2024 jika memang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Mau mendukung Pak Prabowo-Gibran, monggo, tetapi jangan menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi itu sendiri," pungkasnya.

Baca juga: TERUNGKAP Dua Pesan Khusus dan Penting Mahfud MD ke Presiden Jokowi saat Pamit, Singgung Capres 02?

Baca juga: SIKAP TEGAS Mahfud MD soal Penggantinya, Kedua Sosok Ini Menguat sebagai Menko Polhukam Baru

Baca juga: INI TANGGAPAN Presiden Jokowi dan Prabowo soal Mundurnya Mahfud MD dari Kursi Menko Polhukam

(*/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved