Pilpres 2024

PDIP Kembali Ditinggal Kadernya, Setelah Maruarar Sirait Kini Stefanus Gusma,Pilih Ikut Jalan Jokowi

PDIP kehilangan lagi kader terbaiknya. Setelah Maruarar Sirait hengkang dari PDIP mengikuti Jokowi, kini Stefanus Gusma ikut pamit. 

HO
PDIP kehilangan lagi kader terbaiknya. Setelah Maruarar Sirait hengkang dari PDIP mengikuti Jokowi, kini Stefanus Gusma ikut pamit.  

Antara lain, mendukung kader sebagai penyelenggara/pengawas Pemilu, dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik.

Selain itu, Gusma juga menegaskan tidak mungkin membawa Pemuda Katolik untuk kepentingan praktis dukung mendukung.

"Saat ini kami punya 76 kader yang bertugas sebagai KPUD/Bawaslu, Pengurus dan kader ada di berbagai parpol dan di semua kubu Pilpres, maka semua harus terorkestrasi, solid dan kompak."

"Setelah Pemilu usai, kita harus tetap berkarya untuk organisasi. Harus berperan dan tidak boleh baperan" tegas Gusma.

Dukungan terhadap Prabowo-Gibran semakin mantap usai Calon Presiden Prabowo Subianto silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).

Saat berkunjung ke KWI, Prabowo Subianto didampingi Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) yang juga adiknya Hashim Djojohadikusumo diterima langsung oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC.

Pertemuan Prabowo Subianto dan KWI digelar tertutup dan berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 15.00-16.00 WIB.

Prabowo Subianto mengatakan Ignatius Kardinal Suharyo juga menasihati secara umum.

"(Kardinal Suharyo) menyampaikan saran kepada umat katolik, yang dijelaskan kepada kami, kami anggap sangat cocok."

"Sangat bagus untuk seluruh, tidak hanya umat katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo Subianto yang sudah 3 kali ikut kontestasi Capres dan sekali Cawapres.

Pada waktu yang sama, Ignatius Kardinal Suharyo ungkap pihak KWI tidak akan berpihak ke pasangan capres-cawapres manapun.

KWI akan mendukung siapa pun pemenang Pemilu 2024.

"Jadi dalam gereja katolik pilihan politik itu macam-macam, kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan."

"Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang. Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," kata Kardinal Suharyo.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved