Breaking News

Berita Viral

Jam Kiamat Kembali Berdetak Bikin Heboh, Ini Fakta-faktanya

Kemunculan Jam Kiamat kembali membuat heboh jagat maya. Konon, Jam Kiamat ini kembali dioperasikan

Editor: Array A Argus
Bulletin of the Atomic Scientists/PA
Edmund G Brown, Mary Robinson dan Ban Ki-moon menghadiri konferensi pers di Washington DC dengan Jam Kiamat yang telah bergerak lebih dekat ke tengah malam. 

TRIBUN-MEDAN.COM- Warganet saat ini tengah dihebohkan dengan kemunculan Jam Kiamat, yang konon sudah berdetak selama 77 tahun.

Informasi terbaru menyebutkan, Jam Kiamat ini kembaki disetel 90 detik menuju tengah malam.

Banyak yang penasaran dengan Jam Kiamat ini.

Warganet bertanya-tanya, apakah Jam Kiamat ini mengacu pada kehancuran dunia?

Lantas, apa fungsi Jam Kiamat yang kini ramai dibicarakan tersebut? Simak faktanya.

Simbol Bencana Global

Dikutip dari Kompas.com, yang dilansir dari laman IFL Science, Selasa (23/1/2024), Jam Kiamat adalah simbol yang mewakili kemungkinan terjadinya bencana global yang disebabkan manusia.

Diresmikan pertama kali pada Juni 1947 oleh Buletin Ilmuwan Atom (Bulletin of the Atomic Scientists), tengah malam yang ditandai dengan dua jarum menunjuk angka 12 diartikan sebagai hari kiamat.

Oleh karena itu, semakin mendekati tengah malam, para ilmuwan menilai semakin bahaya pula bencana dunia yang terjadi.

Jam Kiamat terus bergerak maju secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, yang menandakan Bumi tak lagi aman untuk manusia.

Pada awal 2023, berbagai faktor seperti invasi Rusia ke Ukraina dan peningkatan risiko eskalasi nuklir membuat ilmuwan menggeser jam dari 100 detik pada 2020-2022 menjadi 90 detik menuju tengah malam.

Dengan tampilan jam menunjukkan 23.58.30, yang mana paling dekat dengan kiamat, manusia disimbolkan hanya memiliki waktu 90 detik sebelum dunia hancur.

Kali ini, tepatnya pada Selasa (23/1/2024), sekelompok ilmuwan atom yang tergabung dalam Buletin Ilmuwan Atom kembali mengatur jarum jam menjadi 90 detik.

Presiden dan CEO Buletin Ilmuwan Atom, Rachel Bronson mengatakan, menyetel ulang Jam Kiamat di angka 90 detik menuju tengah malam bukanlah indikasi dunia stabil dan tak ada perubahan dari tahun sebelumnya.

"Justru sebaliknya, sangat mendesak bagi pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia untuk bertindak. Dan Buletin ini tetap penuh harapan dan terinspirasi dalam melihat generasi muda memimpin upaya ini," lanjutnya Bronson.

Penyebab pengaturan Jam Kiamat pada 2024

Dikutip dari CNN, Selasa, keputusan memasang jam pada waktu yang sama untuk tahun ini sebagian disebabkan oleh konflik yang melanda sejumlah negara, termasuk di Gaza dan Ukraina.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved