Transformasi Medan, Kini Jadi Kota Estetis yang Humanis

Perubahan wajah Kota Medan dalam beberapa tahun belakangan ini terlihat nyata. Ada pembangunan fasilitas publik yang sudah rampung..

Penulis: Muhammad Tazli | Editor: Muhammad Tazli
Tribun Medan/ M Tazli Syahputra
Seorang pria melintasi pedestrian di kawasan Kesawan, Kota Medan, Selasa (16/1/2024). Di Kesawan kini banyak kursi-kursi disediakan untuk pengunjung atau pejalan kaki. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Perubahan wajah Kota Medan dalam beberapa tahun belakangan ini terlihat nyata. Ada pembangunan fasilitas publik yang sudah rampung dan ada pula beberapa yang masih dalam tahap pengerjaan.

Sebagai warga Kota Medan, kita bisa menilai kawasan Kesawan yang dulu mulai usang, sekarang berbeda rupa, lebih estetis dan enak dipandang. Kini terasa lebih asyik, dengan kursi-kursi tersedia di atas trotoar yang bisa dinikmati pejalan kaki dan penataan pedestrian yang rapi.

“Enak sekarang duduk di sini (Kesawan), serasa sedang di luar kota lagi liburan,” ujar seorang warga Kota Medan yang bernama Sabila, sambil memfoto-foto bangunan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera (Lonsum), Selasa (16/1/2024).

Sabila sengaja menyusuri kota lama itu untuk merasakan perbedaan kawasan ini setelah direvitalisasi. Menurutnya, perubahan Kota Medan sangat terasa beberapa tahun belakangan.

“Kalau dulu kita kan sempat dapat julukan ‘Kota Sejuta Lubang’. Lihat sekarang di Medan ini, rata-rata sudah mulus jalannya. Berlubang dikit, langsung diperbaiki,” tambahnya.

Sabila juga mengatakan, saat ini dirinya sering berburu foto di lokasi-lokasi yang sudah dipercantik, seperti kawasan Titi Gantung, jembatan di depan Kantor Wali Kota Medan, Taman Cadika dan lainnya.

“Sekarang baru pede (percaya diri) kita sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia. Banyak spot-spot estetis. Orang-orang foto di tempat-tempat bagus, video Kota Medan sering fyp (for your page)/ viral di TikTok. Ini kan menjadi bagian promosi juga, bisa menarik wisatawan,” ucapnya.

Ia juga mengibaratkan Kota Medan kini seperti gadis yang sudah pandai bersolek. Tiang-tiang jalur kereta api layang disulap dengan tampilan mural, khas selera anak muda. Aspal persimpangan Jalan Sudirman diberi motif, sehingga jadi lebih menarik. Taman kota yang direvitalisasi, dan tugu-tugu kota dibangun dengan desain yang unik.

“Terus banjir pun sudah berkurang, berarti berhasil penataan drainase dengan u-ditch yang dibuat Pemko Medan,” tambahnya.

Di sisi lain, Sabila mengungkapkan bahwa kemacetan di Kota Medan belakangan ini menjadi keluhan yang tak bisa dihindari.

“Tapi, macetnya Kota Medan ini kan sekarang parah kali, karena banyaknya pembangunan, seperti overpass dan flyover itu kan. Jadi kita penat juga. Di satu sisi memang bagus, di masa mendatang kita pasti akan merasakan dampak positifnya,” ujarnya.

Menjawab persoalan kemacetan, tepatnya Kamis (4/1/2024) lalu, bus listrik gratis mulai mengaspal di Kota Medan. Terobosan Pemko Medan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas ini diklaim tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan.

“Ini adalah satu tahapan pembangunan yang kami khususkan untuk warga Kota Medan. Bus ini tanpa menggunakan APBD, kita dibantu oleh PT Kalista dan J-City yang membangun bus stop beberapa titik,” ujar Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat peluncuran bus listrik di Kompleks J-City, Kecamatan Medan Johor.

Bobby mengatakan, pembangunan dan pengadaan fasilitas umum ini tidak ada artinya jika tidak dijaga dengan baik.

“Ini aset-aset, pembangunan-pembangunan yang harus kita jaga bersama. Kalau tidak kita jaga, jadi sia-sia apa yang kita bangun. Saya titip untuk dijaga ya,” tambahnya.

Bus listrik melintas dide
Bus listrik melintas di Jalan Balai Kota Medan, Selasa (16/1/2024). Bus listrik merupakan alat transportasi massal yang baru diluncurkan Pemko Medan di awal tahun 2024 lalu.
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved