Berita Viral

Terkuak Motif Tukang Pijat Mutilasi Pasiennya, Cekcok Gegara Ilmu Pelet Tak Berfungsi, Korban Kecewa

Motif mutilasi yang terjadi di Sawojajar dipicu oleh masalah ilmu pelet. Pelaku Abdul Rahman alias AR yang merupakan tukang pijat membunuh AP (34).

HO
Motif mutilasi yang terjadi di Sawojajar dipicu oleh masalah ilmu pelet. Pelaku Abdul Rahman alias AR yang merupakan tukang pijat membunuh AP (34). 

TRIBUN-MEDAN.com - Motif mutilasi yang terjadi di Sawojajar dipicu oleh masalah ilmu pelet. Pelaku Abdul Rahman alias AR yang merupakan tukang pijat membunuh AP (34). 

AP yang membeli ilmu pelet dari AR merasa kesal gegara tak berhasil. 

Ilmu pelet yang diberikan AR tidak berfungsi. 

AP tidak berhasil menggaet gadis pujaan hatinya. 

Pelaku yang berprofesi sebagai terapis pijat itu merupakan sosok yang memberikan ilmu pelet kepada korban.

Namun, gara-gara ilmu pelet maut itu nyawa korban pun akhirnya melayang.

Tak hanya dibunuh, tubuh korban juga dimutilasi menjadi sembilan bagian oleh pelaku.

Terungkapnya kasus mutilasi di kawasan Sawojajar, Kota Malang ini setelah adanya informasi orang hilang selama tiga bulan lamanya, yang merupakan warga Surabaya.

Tukang Pijat Abdul Rahman membunuh dan memutilasi pasiennya Adrian Prawono (34) di kontrakannya di Malang, Jawa Timur. 
Tukang Pijat Abdul Rahman membunuh dan memutilasi pasiennya Adrian Prawono (34) di kontrakannya di Malang, Jawa Timur.  (HO)

Korban AP dilaporkan hilang sejak 14 Oktober 2023.

Saat itu, korban warga Surabaya ini sempat pamit pergi ke Malang untuk menemui seseorang.

Korban AP, merupakan pasien pijat terapis tersangka Abdul Rahman alias AR yang kini sudah berhasil diamankan oleh polisi.

Kasus hilangnya korban pun akhirnya terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dan menggali keterangan dari tersangka AR pada Jumat 5 Januari 2024.

Rupanya, motif dibalik pembunuhan dan mutilasi itu karena ilmu pelet maut yang diminta korban dari pelaku.

"Di media sosialnya, pelaku mengiklankan bahwa memiliki jasa ilmu guna-guna atau pelet. Lalu di bulan Juni 2023, korban menghubungi pelaku karena tertarik dan ingin memakai jasa pelet tersebut," ujar Kompol Danang Yudanto, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Senin (8/1/2024).

Namun, ilmu pelet maut yang diberikan pelaku rupanya tak mempan untuk si gadis pujaan korban.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved