Bermula Curiga Istri Berdandan Cantik, Suami Mengikuti dan Menangkap Basah sedang Berhubungan Intim

Ia tidak lagi marah pada suaminya seperti dulu.

Suatu hari, saat suaminya tidak ada di rumah, Bu Ha terang-terangan berpegangan tangan dengan kekasihnya di taman.

Tak disangka, saat itu sang suami, Pak Liu juga sedang memancing di dekatnya.

Melihat sang istri dan kekasihnya tengah bermesraan, Pak Liu membuang pancingnya dan bergegas mendatangi mereka.

Dengan situasi seperti itu, tentu banyak yang mengira kedua pria tersebut akan saling menyerang dan bertengkar hebat, tapi tidak.

Pak Liu dan Pak Tan tidak berkelahi, tetapi berpelukan dan menangis dengan sedihnya.

Mereka mengatakan sesuatu lalu hanya berpegangan tangan.

Seolah-olah mereka adalah dua pria hebat yang berbagi perasaan.

Alih-alih marah dan menyalahkan istrinya, Pak Liu malah merasa tidak berdaya dan sedih.

Ia menyadari pernikahannya dengan istrinya tak lagi sehangat dulu.

Baginya kekasih sang istri telah menjadi pendukungnya, membuatnya bahagia dan banyak tertawa ketika bersamanya.

Jadi, tidak ada alasan baginya untuk menolak hubungan mereka.

Setelah dibagikan di jejaring sosial, kisah mereka mendapat banyak komentar dari komunitas online.

Kebanyakan orang menganggap reaksi suami sangat tidak pantas.

Jika Anda seorang suami, Anda harus memiliki kejantanan dan Anda harus bertanggung jawab atas pernikahan Anda.

Membiarkan istri bersama kekasihnya dengan tetap tenang memang sulit diterima.

"Kamu laki-laki dan bersikap tidak bertanggung jawab terhadap pernikahanmu sama sekali tidak benar. Jika dua orang tidak menghargai pernikahan, mereka harus segera putus dan tidak membiarkan orang lain pergi sendirian dengan kekasihnya," komentar salah satu orang.

Beberapa orang percaya bahwa kecemburuan tidak bisa menyelesaikan segalanya, perilaku beradab adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Dalam pernikahan apa pun, cinta adalah pondasi pemeliharaan.

Karena Tuan Luu dan Nona Ha sudah tidak punya perasaan lagi, yang terbaik adalah memilih pasangan baru.

Namun keduanya harus jelas dan sepakat mengenai pandangan masing-masing untuk mengembalikan kebebasan masing-masing.

“Siapa tahu, mungkin kalian berdua akan menjadi teman di masa depan. Jika Anda benar-benar cukup toleran untuk putus dan memberikan istri Anda kepada orang lain, maka cerailah. Jika Anda tidak bercerai namun menerima perselingkuhan orang lain, maka Anda berdua telah melanggar moralitas sosial. Jangan jadikan pernikahan sebagai lelucon. Setelah menikah, Anda harus bertanggung jawab atas cinta. Jika tidak, perceraian adalah solusi akhir," tulis warganet lain.

(cr32/tribun-medan.com)