Di dalam museum ini, kamu bisa melihat beragam perlengkapan militer, hingga peninggalan arkeologi, senirupa, relief dan monumen.

Karena museum ini dikelola oleh TNI, tentunya kamu bisa menyaksikan beragam peninggalan senjata api yang pernah dipakai saat berjuang melawan penjajah.

Ada beberapa senjata api yang dipajang di etalase.

Jika kamu berkunjung ke lokasi, kamu akan dipandu oleh petugas museum.

Biasanya, museum dijaga oleh anggota TNI aktif.

Mereka senantiasa menyambut pengunjung yang datang untuk sekadar menambah pengetahuan tentang sejarah perjuangan TNI di Sumatera Utara.

Adapun tarif masuk, tidak dipatok.

Kamu bisa memberikannya secara sukarela.

Waktu kunjungannya Senin hingga Jumat pada pukul 07.00-15.00 WIB.

Namun pada hari Sabtu-Minggu museum akan dibuka jika ada permintaan. 

3. Museum Sumatera Utara

Museum terbesar di Provinsi Sumatera Utara ini telah dibangun sejak tahun 1954 dan diresmikan pada 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu, yaitu Daoed Joesoef.

Di museum ini, kamu akan diajak untuk belajar mengenai sejarah di Sumatera Utara, seperti melihat replika hewan khas Sumatera Utara, replika Mesjid Azizi di Langkat, hingga benda-benda peninggalan zaman Kolonial Belanda.

Seiring perkembangan teknologi, kini museum yang dibangun di atas lahan seluas 10.568 meter persegi sudah dilengkapi dengan fasilitas animasi dan layar sentuh, sehingga mampu menarik minat anak-anak untuk belajar sejarah yang terjadi di masa lampau.

Hingga tahun 2005 tercatat sebanyak 6799 koleksi berada di Museum Sumatera Utara.

Alamat : Jalan H.M. Jhoni No.51, Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara.