Advertorial
Rumah Caleg Kota Medan Diserang OTK saat Rayakan Malam Pergantian Tahun
Helmax menjelaskan kejadian penyerangan dan pengerusakan itu terjadi di kediamannya di Jalan KL Yos Sudarso, Medan Labuhan saat perayaan malam tahun
Penulis: Aprianto Tambunan |
“Kegiatan bernyanyi kebetulan ada keyboard (organ tunggal). Setelah pukul 00.00 WIB, dimulailah pesta kembang api. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ibadah, karena mau ibadah musik dihentikan,” ungkap Summerson.
“Saat musik dihentikan kita tidak tahu siapa orangnya, meminta agar musik tetap dimainkan. Namun saat itu pihak keluarga menyampaikan mau ibadah, makanya musik dihentikan,” lanjutnya.
Namun tidak disangka, sejumlah OTK itu memaksa agar musik tetap dilanjutkan. Hanya saja permintaan itu tidak dipenuhi oleh keluarga Helmax. Hal inilah diduga menjadi pemicu keributan tersebut.
“Ternyata pria tidak dikenal tadi marah, kemudian ada temannya melempar kursi dari arah belakang ke arah kakak Pak Alex. Seketika terjadi keributan,mereka melempari kursi dari belakang ke arah pemain musik. Terlihat dari CCTV bahwa kursi itu mengarah dari belakang,” ungkap Summerson.
Saat penyerangan terjadi, kata Summerson, pihak keluarga besar Helmax pun langsung mengamankan diri ke dalam rumah. Pasalnya saat itu para pelaku semakin membabibuta melakukan serangan.
“Setelah pelemparan itu, keluarga istri dari Pak Alex dan kakaknya mencoba mengamankan Pak Alex. Massa yang tidak dikenal terus melempari ke rumah, ada kursi, piring kaca, bahkan ada botol-botol,” jelasnya.
Keributan itu pun dikatakan Summerson berlangsung sekitar 15 menit. Hanya saja akibat kejadian itu sejumlah kerabat Helmax Tampubolon mengalami luka-luka terkena lemparan.
“Pelaku pelemparan banyak ada sekitar 20 orang lebih, kita tidak ketahui siapa orangnya. Ada korban, satu bocor kepalanya, ada yang 10 jahitan, ada temannya juga enam jahitan, ada luka-luka di siku, ada luka memar. Pelaku juga merusak CCTV,” beber Summerson.
Disinggung motif penyerangan tersebut apakah berkaitan dengan persaingan politik, Summerson mengaku belum dapat menyimpulkannya.
“Ini masih kita menduga-duga apakah benar ada keterlibatan oknum caleg, di CCTV yang kita pandang terlihat jelas, biarlah masyarakat yang menilai,” katanya.
Atas kejadian ini, korban telah melapor ke Polda Sumut pada Senin 1 Januari 2024. Laporan ini tertuang dalam nomor LP/B/2/I/2024/SPKT/Polda Sumatra Utara.
“Kami berharap agar kepolisian memproses laporan kami tanpa ada kendala, dan sesuai dengan koridor hukum,” katanya.
(cr29/tribun-medan.com)