Liga 3

Menanti Sanksi Pemain dan Official Poslab Usai Rusuh dan Kejar Wasit di Laga Liga 3

Pertandingan keduanya berlangsung pada Kamis (28/12/2023) di Lapangan Universitas Sumatera. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
Ho
Laga Poslab dan PS Keluarga USU berlangsung ricuh. Pemain Poslab yang tidak puas dengan hasil imbang mengejar wasit hingga saling pukul dengan pemain lawan. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Tim Persatuan Olahraga Sepak Bola Labuhanbatu (Poslab) bakal mendapatkan sanski usai terlibat keributan pada saat laga Kompetisi Liga 3 regional Sumut musim 2023-2024 melawan PS USU. 

Pertandingan keduanya berlangsung pada Kamis (28/12/2023) di Lapangan Universitas Sumatera. 

Poslab yang mengincar kemenangan agar dapat lolos ke babak 8 besar tidak puas dengan hasil skor 2 sama. 

Para pemain merasa wasit mempercepat waktu tambahan yang diberikan selama 5 menit.

Saat peluit tanda berakhir laga dibunyikan, para pemain Poslab protes hingga mengejar wasit. 

Pemain dan official tim Poslab juga terlibat kericuhan hingga insiden saling pukul dengan pemain lawan seperti rekaman video yang beredar. 

Ketua Exco Kompetisi Regional Sumut, Julius Raja mengatakan akan membahas kerusuhan dan memberikan sanksi kepada pemain dan official yang terlibat kerusuhan. 

"Tentu kami akan adakan rapat bersama termasuk dengan pemain itu yang terlibat kerusuhan itu akan kami hukum. Ini kan sudah berakhir setelah mereka tidak masuk 8 besar. Kami akan rapat nanti bagaimana saksi yang akan diberikan," kata Julius kepada tribun-medan, Jumat (29/12/2023). 

Julius mengatakan PS Poslab berharap kemenangan agar dapat masuk ke putaran 8 besar.

Semangat pemain sangat menggebu-gebu apalagi kala itu disaksikan oleh Bupati Labuhanbatu. 

"Catatan memang semalam pertandingan yang menentukan bagi Poslab target harus menang. Kalau memang Poslab menang bisa masuk. Sehingga semalam mereka kurang terima hasil pertandingan kejar kejaran usai pertandingan. 

Ada Bupati mereka datang semangat berlebihan, mereka target menang dan kalau bisa juara Liga 3 ternyata mereka gagal," kata Julius. 

Julius pun berharap kejadian yang sama tidak terjadi di laga 8 besar Liga 3 yang akan berlangsung pada Januari mendatang. 

Untuk itu, pihak juga akan membahas mengenai pelaksanaan 8 besar Liga 3 agar dapat berjalan dengan baik tanpa kerusuhan. 

"Kami adakan rapat bersama, kalau bisa lakukan tuan rumah bersama kami akan bahas dulu masih ada 1 bulan untuk kegiatan. Awal Januari babak 8 besar kita antisipasi bisa terjadi hal yang sama. 
Pesan kita kepada pemilik club atau capten club agar spotif, kalau pertandingan berakhir kan ada wasit, kalau sudah selesai pertandingan harusnya tidak terjadi keributan, " tuturnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved