Viral Medsos

INI PENJELASAN Romo soal 18 Pasangan Suami Istri Muslim Sidang Isbat di Gereja Katolik Santa Maria

Proses sidang isbat tersebut berlangsung di Gereja Katolik Santa Maria Regina, Bintaro, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (15/12/2023).

Editor: AbdiTumanggor
Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang
SIDANG ISBAT DI GEREJA: 18 pasangan suami istri (pasutri) muslim menjalani sidang isbat di Gereja Katolik Santa Maria Regina, Bintaro, Kota Tangsel, Jumat (15/12/2023). (Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Penjelasan Pastor atau Romo Hardijantan Dermawan terkait berita 18 pasangan suami istri (pasutri) muslim menjalani sidang isbat di sebuah gereja.

Diketahui, proses sidang isbat tersebut berlangsung di Gereja Katolik Santa Maria Regina, Bintaro, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (15/12/2023).

Mereka, para pasutri muslim tersebut datang ke gereja bersama para saksi masing-masing. Tak ada paksaan atau intervensi dari pihak mana pun. Mereka melakukannya secara sadar.

Sidang isbat berlangsung sejak pagi pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan petugas hakim dan panitera pengganti dari Pengadilan Agama Tiga Raksa.

Dari pantauan Tribun Tangerang, sidang isbat digelar di dua ruangan yang telah disusun rapi di area gedung gereja.

Penjelasan pihak gereja Santa Maria Regina 

Maria Stefanie K Ratnaningsih Sandhi, Ketua WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) mengatakan, gereja Santa Maria Regina hanya fasilitator, sekaligus solidaritas dalam lintas agama.

"Jadi kami membantu teman-teman untuk pencatatam sipilnya," ujarnya.

"Yang daftar sebenarnya 35 tapi setelah diverifikasi terdaftar 19 pasang, satu diantaranya dari katolik," imbuhnya.

Menurut Ratna, sebelum ikut sidang isbat, setiap pasangan harus memenuhi persyaratan yang disesuaikan dengan domain KUA dan pengadilan agama.

Bantuan gratis itu, kata Ratna, agar istri dan anak punya kekuatan hukum, serta mempermudah urusan administrasi kependudukan keluarga.

"Apalagi kami kan fokus di perempuan dan perlindungan anak, sehingga penting pernikahan mereka tercatat dan sah secara hukum," ucapnya.

Penjelasan Pastor (Romo) Hardijantan Dermawan 

Sementara itu, Hardijantan Dermawan selaku Romo mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang pertama dilakukan oleh Gereja Santa Maria Regina.

Menurut Hardi, kegiatan bantuan sidang isbat untuk sesama merupakan program yang diseleraskan dengan rencana strategis keuskupan Jakarta.

WKRI diminta menjadi fasilitator pada keluarga yang secara adminitrasi kependudukan, perkawinannya belum tercatat di negara.

"Dalam hal ini mereka tidak kami kenakan biaya, melainkan gratis," ucapnya.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved