Polda Sumut

Daftar 6 Kapolres Baru hingga 8 Pejabat Utama di Wilayah Hukum Polda Sumut yang Dilantik Besok

Polda Sumut menjadwalkan upacara serah terima jabatan pejabat utama (PJU) Polda Sumut hingga jajaran Kapolres.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
ho
Kota Medan Punya Kapolrestabes Medan yang baru yakni Kombes Teddy John Sahala Marbun yang sebelumnya menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Sumut. Wakapolda Sumut diisi oleh Rony Santana yang sebelumnya menjabat sebagai Wadirtipdter Bareskrim Polri. (ho) 

Tahun 2016 ia dipercaya menjadi Dirpolair Polda Kepri, tahun 2018 dia menjadi Kabagbanops Rakorwas PPNS Bareskrim Polri.

Kemudian, di tahun yang sama Teddy ditunjukkan menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Dittipidter Bareskrim Polri.

Di tahun 2020, ia menjabat sebagai Kasubdit II Dittipidter Bareskrim Polri dan di tahun 2022 Teddy dipercaya menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Sumut.

Riwayat pendidikan.

Teddy mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Sekolah Kristen Methodist Indonesia Medan, pada tahun 1982. 

Kemudian, ia melanjutkan sekolah di SMA Swasta Methodist Indonesia Medan, pada tahun 1988. 

Setelah itu, Teddy pun melanjutkan masuk AKABRI dan menjadi alumni pada tahun 1992. Dia juga merupakan lulusan Salapa pada tahun 2002.

Lalu, ia juga merupakan lulus Sespim pada tahun 2008, dan lulus Diklatpim TK.I pada tahun 2021. 

Tidak hanya di kepolisian, juga juga pernah berkuliah di Universitas Palembang, pada tahun 2003, di Universitas Sriwijaya, pada tahun 2007, dan Universitas Trisakti Jakarta, pada 2017.

Sosok AKBP Bernhard Leonardo Malau, Anak Guru Alumnus SMA 8 Medan Dilantik Jadi Kapolres Labuhanbatu

Bernhard Leonardo Malau merupakan putra dari pasangan M Malau dan M Sianipar.

Ia anak pertama dari lima bersaudara.

Perwira menengah ini merupakan alumnus SMA Negeri 8 Medan.

Kompol Bernhard Leonardo Malau, anak dari seorang guru olah raga menjadi Kapolsek Delitua, Medan, Senin (12/3/2018)
Kompol Bernhard Leonardo Malau, anak dari seorang guru olah raga menjadi Kapolsek Delitua, Medan, Senin (12/3/2018) (Tribun Medan/Frengki)

Setelah menamatkan pendidikannya tahun 1996, Bernhard Leonardo Malau sempat melanjutkan pendidikan di Universitas HKBP Nomensen Medan, mengambil jurusan Administrasi Negara.

Namun, tahun 1998, Bernhard yang hobi berenang ini mengikuti tes Secaba polisi dan dinyatakan lulus.

Setelah lulus menjadi polisi, Bernhard mengikuti tes Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004.

Nasib baik berpihak kepadanya.

Ia kemudian dinyatakan lulus.

Setelah lulus Akpol, suami dari Berliana Sihombing yang memiliki tiga orang anak ini kemudian ditugaskan di Polda Papua.

Bernhard kemudian sempat menjabat sebagai Pasi Ops Den B Polda Papua.

Lalu, ia juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Kuala Kencana Polres Timika (2012), Kasat Lantas Polres Jaya Pura (2013), Kasubag Anev Papua (2014).

Setelah hampir 11 tahun menjalankan tugas di Provinsi Papua, ia pun kembali ke Sumatra Utara dan ditunjuk sebagai Kapolsek Medan Timur. 

Anak Seorang Guru

Bernhard Leonardo Malau adalah anak seorang guru.

Waktu muda, ia sebenarnya ingin menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia).

"Dulu saya ingin jadi TNI, tetapi orangtua enggak setuju, dan akhirnya saya masuk polisi dari Akpol. Saya angkatan 2004. Ya sudahlah memang udah panggilan hidup, dan saya menikmatinya," kata Bernhard pada Tribun Medan ketika dirinya menjabat sebagai Kapolsek Delitua, Senin (12/3/2018).

Setelah lulus Akpol (Akademi Kepolisian), ia pun ditugaskan di Papua.

Dalam penugasan pertamanya, ia menjabat sebagai Komandan Peleton I Kompi Detasemen A Sat Brimob Polda Papua.

Menurut pengakuannya, Papua adalah tempat terindah dan luar biasa.

"Saya dulu di sana memiliki segudang pengalaman. Papua itu sudah sebagai kampung saya. Saya di Papua tahun 2005 sampai 2015. Sepuluh tahun saya di sana memiliki kenangan yang luar biasa," ujarnya lagi.

Dalam penugasan pertamanya di Timika, Papua, Bernhard pernah menyaksikan konflik antar suku.

"Saya dulu di Papua menyaksikan secara langsung bagaimana perang antar suku tersebut. Kalau di sana, jika suku A dan suku B bentrok, maka jangan harap kamu bisa mendamaikannya,"

"Satu-satunya cara untuk mendamaikannya yaitu memanggil kepala suku kedua belah pihak, setelah melakukan pertemuan kepala suku, barulah melakukan bakar batu,"

"Hal ini bertujuan untuk mendamaikan kedua belah suku yang sudah berperang. Kepolisian di sana sering mendamaikan perang antar suku itu. Bakar batu itu adalah sebagai tradisi untuk mendamaikan dua suku yang berperang," terangnya.

Bernhard juga menjelaskan, bahwa Papua itu adalah tempat terindah dan tempat yang luar biasa yang ia singgahi.

"Papua itu banyak orang mendefinisikan keras atau ngerilah. Itu penilaian yang salah. Papua itu orangnya ramah. Mereka ramah kepada orang yang tak dikenal. Itu sungguh luar biasa bagi saya," jelasnya lagi.

Anak pertama dari lima bersaudara ini mengatakan, bahwa definisi yang mengatakan orang Papua itu mengerikan harus dihapus, karena menurut dia itu definisi yang salah.

Namun, saat disinggung lebih lanjut mengenai dirinya yang kini jadi polisi, Bernhard sambil tersenyum mengatakan bahwa profesi yang ia jalani sekarang adalah pilihan hidupnya.

"Polisi ini adalah pilihan hidup. Walaupun dulunya ingin jadi TNI, tapi inilah hidup saya. Keluarga saya ada di Langkat, dan saya pun menikmati," ujarnya lagi.

Setelah ditugaskan ke Papua, ia pun pernah menjabat sebagai Kapolsek Medan Timur Polrestabes Medan, Kabag OPS Polres Langkat, dan menjabat sebagai Kapolsek Delitua sejak 15 Februari 2018.

Sosok AKBP Ernis Sitinjak Putra Batak Dilantik Jadi Kapolres Taput

AKBP Ernis Sitinjak 'pulang kampung' ke tanah batak Tapanuli Utara (Taput), Sumut.

Ernis Sitinjak resmi bertugas sebagai Kapolres Taput yang ditandai pelantikan dan Sertijab di Polda Sumut hari ini, Selasa (19/12/2023).

AKBP Ernis Sitinjak sebelumnya bertugas Polda Sulut sebagai Kasubdit Tipikor.

Ernis dilantik sebagai Kapolres Taput menggantikan posisi AKBP Johanson Sianturi. 

AKBP Johanson Sianturi
AKBP Johanson Sianturi (TRIBUN MEDAN/HO)

Enis Sitinjak merupakan lulusan Akpol 2004.

Dia mengawali kariernya  di Polda Jambi dan sempat sebagai Kasat Serse Tebo.

Tapi belakangan ini, Enis Sitinjak lama bertugas di Polda Sulawesi Utara.

Seperti diberitakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi dan rotasi terhadap perwira tinggi (pati) dari setingkat Wakapolda, Kapolda, hingga perwira menengah (pamen) setingkat Kapolres di Tanah Air.

Total ada 513 pati hingga pamen yang dimutasi.

Di antaranya  AKBP Ernis Sitinjak.

Ernis sebelumnya menjabat sebagai  Kasubdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sulawesi Utara yang kini dipercayakan Kapolres Tapanuli Utara.

Promosi jabatan Ernis Sitinjak sebagai Kapolres berdasarkan Surat Telegram Mabes Polri nomor ST/2750/XII/KEP./2023 yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo.


AKBP Ernis Sitinjak diketahui bertugas di Polda Sulut pada bulan November 2023.

Awalnya ditempatkan sebagai Kasubdit Cyber Polda Sulut.

Karier AKBP Ernis Sitinjak

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2004

Ditugaskan di Polda Jambi

Kasat Serse Tebo

Kasat Reskrim Muaro Jambi

Kasat Reskrim Polres Bungo

Lulus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)

Pindah Tugas di Polda Riau

Kapolsek Kandis

Kapolsek Pinggir

Wakapolres Dumai

Kasubdit Kamneg

Kasubdit Jatanras

Lulus Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia (Sespim)

Pindah Tugas di Polda Sulawesi Utara

Kasubdit Cyber Polda Sulut.

Kasubdit Tipikor

Diangkat jadi Kapolres Tapanuli Utara.

(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved