Bersihkan Sumut Tua, Tiga Warga di Sumsel Tewas Usai Hirup Gas Beracun, Evakuasi Memakan Waktu 2 Jam

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Tragis, tiga warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Buay Pemuka Peliung OKU Timur tewas, diduga akibat menghirup gas beracun di dalam sumur.

Tepatnya peristiwa itu terjadi di Dusun 1 RT 2, Desa Bandar Jaya, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten OKU Timur.

Dengan menggunakan alat manual berupa tali tambang dan bambu, setidaknya butuh waktu sekitar 2 jam untuk bisa mengangkat korban ke permukaan.

Baca juga: LINK Live Streaming Newcastle vs AC Milan Jam 03.00 WIB, Akses Siaran Langsung via HP di Sini

Ketiga korban adalah Solihin (35) dan Adi Firmansyah (32), warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan BP Peliung.

Serta Dimas Prayoga (27), warga Desa Margo Rejo, Kecamatan Semendawai Suku III, Kabupaten OKU Timur.

Kepala Desa Bandar Jaya Afriansyah, A.mk didampingi Kaur Perencanaan Desa Bandar Jaya Widodo mengatakan, kejadian awalnya ia memang tidak mengetahui pastinya. 

Namun pada ia sampai di lokasi kejadian posisinya ketiga sudah di dalam sumur

Ceritanya waktu pagi harinya mereka masih di sawah lalu waktu sekitar jam 15.00 WIB korban membersihkan sumur tersebut.

Baca juga: Unggahan Terakhir Ammar Zoni Sebelum Ditangkap Lagi Disorot Netizen, Akui Dirinya Bukan Orang Baik

"Begitu masuk dan sudah sampai di dasar si Solihin mencium aroma tidak sedap, lalu ia mencoba naik namun saat baru dua tangga Solihin langsung terjatuh. Melihat temannya terjatuh lalu Adi langsung turun untuk menolong, begitu turun Adi juga langsung lemes bahkan Adi itu belum sampai dasar," katanya saat dibincangi Rabu (13/12/2023).

Lanjut kata dia, ketika melihat Solihin dan Adi yang terjatuh karena lemas ke dalam sumur, Dimas secara spontan langsung menolong kedua orang tersebut.

Namun baru sampai kurang lebih satu meter Dimas juga lemes dan terjatuh juga.

Baca juga: TRAGIS! Istri Dianiaya Suami Pakai Golok, Tubuh Bersimbah Darah, Lolos dari Maut Diselamatkan Warga

"Untuk evakuasi itu kemarin karena peralatan kurang lengkap jadi dilakukan secara manual. Mengunakan tali tambang dan bambu, dimana tali tambang itu dimasukan ke kaki korban kemudian diangkat satu persatu," ujarnya.

Lalu, proses evakuasi itu kurang lebih selama dua jam karena keterbatasan alat dan tidak ada yang berani untuk turun ke dasar sumur.

"Setelah berhasil di angkat korban ini langsung dibawa ke puskesmas untuk memastikan kondisi korban. Namun setelah diperiksa di Puskesmas korban dinyatakan sudah meninggal dunia," ceritanya.

Sementara, Suyoko (59) merupakan mertua dari Solihin menyampaikan, bahwa sumur tersebut sudah lama tidak terpakai karena kemarau panjang kemarin.