30 Anak Binaan LPKA Medan Mengikuti UAS, Kepala LPKA: Jujur saat Ujian

Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi mengatakan, pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) ganjil tahun pelajaran 2023-2024

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi mengatakan, pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) ganjil tahun pelajaran 2023-2024 di Sekolah NKRI LPKA Medan sudah sesuai kalender pendidikan. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN- Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi mengatakan, pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) ganjil tahun pelajaran 2023-2024 di Sekolah NKRI LPKA Medan sudah sesuai kalender pendidikan.

"Pelaksanaan semester ini selama dua minggu yaitu dimulai dari hari kemarin. Saat ini sudah memasuki hari kedua," ujarnya di ruang kerjanya.

Ia menambahkan, anak binaan mengikuti UAS ini sebanyak 30 orang terdiri dari paket A sebanyak 3 orang.

Baca juga: LPKA Medan Ajak Anak Binaan Nonton Film Rudy Habibie dan Evaluasi Pembelajaran dari Film Itu

 

Kemudian, paket B sebanyak sembilan orang dan paket C sebanyak 18 orang.

Ia menambahkan, ujian semester dimulai pukul 14.00 WIB sampai selesai.

Selanjutnya, ujian diperkirakan selesai sampai pelaksanaan.

Menurutnya, dalam pelaksanaan UAS mereka gunakan cara manual. Sebab, LPKA Medan belum mengunakan website portal khusus Sekolah NKRI.

"Kita manfaatkan ini sebaik mungkin untuk fasilitasi anak binaan mengikuti UAS ganjil tahun ini. Kita berharap anak binaan ikut ujian dengan baik dan lancar. Dan, dengan hasil yang memuaskan," katanya.

Lebih lanjut ia juga menekankan terhadap anak binaan untuk menjaga integritas dan kejujuran.

"Peran petugas LPKA Medan serta guru pengawas ujian menjaga pelaksanaan agar berjalan dengan baik dan jujur. Dan, menanamkan pendidikan karakter yang positif kepada peserta ujian," ujarnya.

Ia berharap anak binaan bisa menjadi calon pemimpin yang berintegritas, kejujuran dan antikorupsi.

Baca juga: LPKA Medan Gandeng Psikologi USU Luncurkan Program Rabu Curhat, Anak Binaan Beberkan Unek-unek

 

Dan, menumbuhkan budaya jujur dikalangan anak binaan untuk menciptkan strategi memberantas korupsi di Indonesia.

Menurutnya, sekolah dengan tegas memberikan sanksi dan efek jera terhadap anak binaan yang menyontek.

"Kesuksesan diperoleh tidak cukup dengan hasil saja namun juga proses yang dilalui. Bukan belajar untuk ujian. Akan tetapi ujian anak binaan jadi belajar. Belajar jujur, mandiri dan bertanggungjawab," ungkapnya.

(*)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved