LPKA Medan Ajak Anak Binaan Nonton Film Rudy Habibie dan Evaluasi Pembelajaran dari Film Itu

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Medan bersama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Tunas Muda Cakrawala (PKBM Bintula) menggelar kegiatan belajar mengevaluasi pembelajaran dari kegiatan nonton film Rudy Habibie di ruang aula LPKA Medan, Senin (11/12/2023).

"Film yang diputar adalah film Rudy Habibie," ujar petugas pembinaan LPKA Medan, Achmad Mahmudi.

Ia menambahkan, belajar evaluasi pembelajaran melalui film Rudy Habibie.

Baca juga: LPKA Medan Gandeng Psikologi USU Luncurkan Program Rabu Curhat, Anak Binaan Beberkan Unek-unek

Film ini menceritakan tentang perjuangan Presiden ketiga Indonesia B.J.Habibie yang diperankan Reza Rahardian.

Pada film tersebut, lanjut dia, ada satu kalimat yang menarik yang bisa digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran.

Seperti, faktanya aku cinta Indonesia, masalahnya aku cinta Indonesia, dan solusinya aku cinta Indonesia.

Pernyataan serupa disampaikan, Pendidik PKBM Bintula, Mohammad Ottis Yudhaprawira Ramadhan.

"Faktanya aku cinta Indonesia mengajarkan kita bahwa dalam mengevaluasi pembelajaran pun sebagai anak binaan sekaligus pelajar di LPKA Medan harus mencari fakta terlebih dahulu," katanya.

Menurutnya, pada perkataan Rudy Habibie yang kedua, masalahnya aku cinta Indonesia memberikan arti dalam evaluasi pembelajaran juga anak binaan mengukur kesiapan diri.

"Fakta yang didapat pasti menimbulkan masalah berupa hasil dari evaluasi pembelajaran seperti penilaian yang diberikan," ujarnya.

Baca juga: LPKA Medan Hadirkan Inspirator untuk Memotivasi Anak Binaan Agar Punya Karakter yang Kuat

Sangat Berpengaruh.

Lebih lanjut ia bilang penilaian itu sangat berpengaruh untuk anak binaan karena bisa mengetahui capaian hasil pembelajaran.

Dan, bisa meningkatkan kemampuan belajar anak binaan.

"Itulah beberapa manfaat yang bisa kita petik dalam film Rudy Habibie yang bisa diterapkan dalam pembelajaran khusunya anak binaan. Kami di LPKA Medan, semoga anak-anak kami bisa menjadi peserta didik yang cerdas dan berkarakter," harap Ottis, sapaan akrab bagi guru PKBM Bintula tersebut.

(*)