Siswi SMK Tewas Dirudapaksa

KRONOLOGI Siswi SMK Tak Sadarkan Diri di Kamar Kos Teman Sekolahnya, Kejang-kejang lalu Tewas

Peristiwa memilukan menimpa seorang siswi SMK kelas I di Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.

Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/Alfiansyah
Seorang siswi SMK kelas I di Medan tewas, usai diduga dicekoki minuman bercampur obat dan di rudapaksa. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Peristiwa memilukan menimpa seorang siswi SMK kelas I di Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.

Gadis belia berusia 15 tahun itu tewas diduga dicekoki minuman bercampur obat dan dirudapaksa.

Korban diketahui berinisial PJS, warga Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang.

Orang tua korban, Udin Sagala, menceritakan kronologi peristiwa tragis yang menimpa putrinya ini.

Awalnya, pada Jumat (1/12/2023) pagi, putri pertamanya ini seperti biasa berpamitan ke sekolah.

Namun, hari itu PJS tak kunjung pulang ke rumah. Sementara kawan-kawan sekolahnya sudah berpulangan.

Udin Sagala sempat mencari tahu mencari tahu keberadaan anaknya. Teman sekolah PJS menyebut putrinya itu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

"Anak saya itu awalnya bersekolah seperti biasa. Pergi pagi, biasa kalau Jumat itu sekolahnya cepat pulang. Saya juga sempat menanyakan kepada kawan-kawannya, katanya anak saya lagi ikut ekstrakurikuler," kata Udin kepada Tribunmedan.com, Senin (4/12/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS Siswi SMK di Medan Tewas Diduga Dirudapaksa dan Dicecoki Minuman Campur Obat

Namun, hingga malam hari PJS tak kunjung pulang. Keluarga mulai panik lantaran PJS tak ada memberi kabar.

Kemudian, Udin Sagala kembali menanyakan kembali keberadaan anaknya bersama temannya yang kebetulan tinggal di dekat rumah mereka.

"Setelah jam tujuh malam, saya tanya lagi sama temannya, sebetulnya di mana anak saya, kawannya jawab nggak tahu," sebutnya.

Ia menjelaskan, tak lama teman anaknya ini mendapat telepon dari nomor korban. Lalu, temannya ini memberitahukan kepada Udin Sagala.

"Bunyilah HP dia, kebetulan nomor anak saya yang manggil, saya angkat rupanya yang ngomong itu ibu-ibu ngasih tahu kondisi dan posisi anak saya," ucapnya.

Setelah mendapatkan telepon tersebut, Udin dan istrinya langsung menuju ke lokasi di sebuah kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.

Sesampainya di kos dua lantai itu, kondisi di tempat itu sudah ramai. Lantas, ia pun segera mencari keberadaan anaknya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved