Kemensos Bantu GRH Korban Perundungan asal Sergai, Lakukan Pendampingan Medis dan Psikologi

GRH sangat membutuhkan pendampingan bantuan medis, terutama untuk cek up bagian kepala.

Editor: Eti Wahyuni
Tribunmedan.com/HO
Hotmaida Manalu (kiri), Ibu GRH bocah korban perundungan asal Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Sergai saat ditemui tim unit Kemensos RI Sentra Bahagia Medan, di Rumah Singgah, RS Adam Malik, Medan, Jumat (25/11/2023) lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui unit tim Sentra Bahagia Medan memberikan bantuan terhadap anak korban perundungan hingga jatuh sakit, GRH (13) asal Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).

Kepala Sentra Bahagia Medan Iman Imaduddin Hamdan menyebut, pihaknya memberikan bantuan secara bertahap terhadap GRH. Hanya saja untuk awal, bantuan difokuskan pada bantuan medis.

"Kita sudah melakukan pendampingan. Kita juga sudah lakukan asesmen terhadap adek kita GRH di RS Adam Malik Medan. Berikan atensi bantuan, terutama untuk medisnya," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (4/12/2023).

Iman mengungkap, setelah pihaknya berkonsultasi terhadap dokter di RS Adam Malik, GRH sangat membutuhkan pendampingan bantuan medis, terutama untuk cek up bagian kepala.

Baca juga: Viral Siswi SD jadi Korban Perundungan Temannya di Kelas, Dimaki hingga Rambut Dijambak

Selain itu, kondisi tubuh GRH yang membutuhkan kecukupan nutrisi juga menjadi atensi pihak Sentra Bahagia Medan setelah melakukan asesmen bersama dokter RS Adam Malik.

"Kebutuhan yang sifatnya mendesak itu berkaitan untuk penambahan berat badannya. Artinya, nutrisi untuk GRH itu sangat diperlukan. Hal ini juga untuk tindakan medis berikutnya," ujarnya.

Iman merinci, bantuan untuk tahap awal yang diberikan oleh Sentra Bahagia Medan terhadap GRH yaitu pampers M 18 (5), susu ukuran 400 gram (6), cuticell classic 10x10 cm (5), burnazin cr 35 gr (2), onemed suction pump (1), dan oksigen 1 set troleey (1).

Ia menjelaskan, penanganan yang diberikan terhadap GRH bakal dibuat jangka panjang dan tidak hanya terfokus pada pendampingan medisnya. Termasuk untuk pendampingan psikologis.

"Ini secara long time. Kita juga pantau, baik itu saat di rumah sakit. Kemudian kita juga akan lakukan asesmen terhadap keluarganya, karena pastilah ada juga kontak antara korban dan keluarganya," ucapnya.

"Secara psikologi GRH ini juga masih 13 tahun, pasti sekolahnya tertunda, kan? Untuk pendidikannya juga kita lakukan pendampingan. Kita bakal advokasi pendidikannya," kata Iman lagi.

Sambungnya, Sentra Bahagia Medan juga bakal memantau kondisi keseharian dari keluarga GRH secara psikososial (kehidupan sehari-hari). Termasuk memberikan bantuan perekonomian.

Lebih jauh dirinya berharap, bantuan yang diberikan oleh Sentra Bahagia Medan mampu meringankan beban keluarga GRH, asal Kecamatan Bandar Khalipah, Sergai, korban perundungan teman-temannya.

Selain itu, Iman berharap kondisi GRH berangsur pulih hingga bisa kembali bersekolah. Bilangnya, Sentra Bahagia Medan bakal memantau perkembangan korban perundungan itu secara aktif.

"Kita juga meminta bantuan pihak-pihak terkait, termasuk aparat penegak hukum, media-media, dan lembaga lainnya untuk ikut berperan aktif mencegah hal serupa terjadi. Semoga adek kita GRH bisa sembuh," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved