Viral Medsos

DUA LAGI Prajurit KOSTRAD Gugur di Papua, Jenazah Pratu Sandy dan Prada Fadli Dievakuasi dari Hutan

Kedua prajurit yang gugur ini menempati pos yang sama seperti empat prajurit sebelumnya yang gugur diserang KKB pada Sabtu (25/11/2023) lalu. 

Editor: AbdiTumanggor
HO
DUA LAGI PRAJURIT KOSTRAD GUGUR: Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua kembali melakukan penyerangan ke Pos TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Kamis (30/11/2023). Peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 16.18 WIT ketika personel TNI dari Batalyon Infanteri Mekanis Rider 411/Pandawa melaksanakan kegiatan mengambil air di pos. Akibat dari penyerangan itu, dua anggota personel TNI atas nama Pratu Sandy Primadana dan Prada Muhamad Fadli gugur tertembak. (HO) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Setelah empat prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) yang gugur, Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D pada Sabtu (25/11/2023) lalu saat kontak tembak dengan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, kini dua lagi prajurit Kostrad TNI AD gugur, Kamis (30/11/2023).

Keduanya ialah Pratu Sandy Primadana dan Prada Muhamad Fadli.

Kedua prajurit yang gugur ini menempati pos yang sama seperti empat prajurit sebelumnya yang gugur diserang KKB pada Sabtu (25/11/2023) lalu. 

“Betul (dua prajurit gugur),” ujar Kepala Penerangan Kostrad Kolonel (Inf) Hendhi Yustian melalui pesan tertulisnya dikutip, Jumat. (1/12/2023).

Hendhi mengatakan, dua prajurit yang gugur itu menempati pos yang sama seperti empat prajurit lain yang gugur diserang KKB pada Sabtu (25/11/2023).

Dua prajurit yang gugur tersebut juga sudah dievakuasi.

“Masih menunggu jadwal penerbangan,” kata Hendhi.

Empat dari enam prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis (Kostrad) TNI AD gugur setelah kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (25/11/2023). Adapun prajurit Kostrad muda yang gugur tersebet ialah Praka Yipsan Ladau (Praka YL), Praka Dwi Bekti Probo Sinimoko (Praka DB), Praka Miftahul Firdaus (Praka MF), dan Praka Darmawan (Praka D). (istimewa)
Empat dari tujuh prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis (Kostrad) TNI AD gugur setelah kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (25/11/2023). Adapun prajurit Kostrad muda yang gugur tersebet ialah Praka Yipsan Ladau (Praka YL), Praka Dwi Bekti Probo Sinimoko (Praka DB), Praka Miftahul Firdaus (Praka MF), dan Praka Darmawan (Praka D).

Sebelumnya, empat prajurit Pandawa Kostrad gugur setelah kontak tembak dengan KKB di Distrik Paro, Nduga, Sabtu (25/11/2023).

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto turut menyampaikan dukacita atas gugurnya prajurit tersebut.

“Ya, kita semua turut berdukacita ya,” kata Jenderal Agus.

Jenderal Agus mengemukakan, prajurit itu diserang karena operasi pengejaran terhadap TPNPB-OPM.

“Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu,” kata Agus.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penyerangan itu terjadi sekitar pukul 16.18 WIT.

Ketika itu, dua personel TNI dari Batalyon Infanteri Mekanis Rider 411/Pandawa melaksanakan kegiatan mengambil air di pos.

Akibat dari penyerangan itu, Pratu Sandy Primadana dan Prada Muhamad Fadli gugur tertembak dari dalam hutan.

Sosok Prada Muhamad Fadli dan  Pratu Sandy Primadana

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved