Berita Viral
SOSOK Danu Mahandaru, Pemilik Klinik Tempat Nanie Darham Sedot Lemak, Punya 12 Cabang
Nama dokter Danu Mahandaru turut disoroti dalam kasus tewasnya Nanie Darham. Danu Mahandaru merupakan pemilik klinik dimana Nanie Darham dioperasi.
Kakak Nanie Darham, Indrie Darham mengungkapkan sebelum memutuskan sedot lemak di klinik Jakarta itu, sang adik sudah punya rencana melakukannya di Korea.
Namun, operasi sedot lemak di Korea itu direncanakan tahun depan.
Indrie juga memastikan operasi sedot lemak ini baru kali pertama dijalani sang adik.
"Kalau ditanya kehamilan pertama lakukan sedot lemak? Jawabnya nggak, ini pertama kali," kata Indrie Darham saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).
Indrie sendiri tidak mengetahui pasti motivasi dari adiknya itu untuk melakukan operasi sedot lemak.
"Alasannya saya tidak tahu," ujar Indrie.
"Memang dari dia ada rencana mau melakukan di Korea tahun depan, dan pada saat konsultasi pun inginnya gastric balloon, dan entah kenapa jadi liposuction. Kita tahu liposuction itu seminggu sebelumnya," urai Indrie.
Diketahui artis Nanie Darham meninggal dunia diduga menjadi korban malapraktik dalam klinik kecantikan.
Nanie Darham meninggal dunia pada 21 Oktober 2023 sesaat setelah menjalani sedot lemak.
Kasus ini pun telah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan seusai keluarga Nanie Darham melaporkan dugaan malapraktik.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi kemudian mengungkapkan kronologi awal dimana Nanie Darham datang ke klinik untuk operasi sedot lemak bersama rekannya.
"Saat itu awalnya korban bersama dengan satu orang rekannya berangkat menuju ke klinik di daerah Cipete Utara, Kebayoran Baru. Maksud kegiatannya adalah melaksanakan operasi sedot lemak," kata Henrikus Yossi, Jumat (24/11/2023).
Kemudian artis pemeran film Air Terjun Pengantin ini telah melakukan dua kali konsultasi sebelum melakukan tindakan operasi sedot lemak.
"Yang bersangkutan sebelum melaksanakan operasi sedot lemak di tanggal 21 Oktober memang telah melakukan konsultasi di tanggal 6 Oktober. Sempat juga melaksanakan konsultasi secara online tanggal 12 Oktober. Kemudian, pelaksanaan operasi diputuskan pada tanggal 21 Oktober," ungkap Henrikus Yossi.
"Yang bersangkutan juga telah melakukan uji laboratorium atas rujukan dokter yang akan melakukan operasi," sambungnya.
Dari hasil konsultasi tersebut tidak ditemukan kendala berarti dalam tubuh Nanie Darham. Alhasil Nanie melakukan tindakan operasi sedot lemak yang ditangani beberapa dokter.
"Ada beberapa langkah yang dilakukan sebelum operasi. Setelah melakukan pemeriksaan awal sebelum pelaksanaan operasi, korban masuk ke ruang operasi sekitar pukul 15.00. Ditangani oleh beberapa dokter, termasuk juga ada beberapa perawat yang ada di ruang operasi," urai Henrikus Yossi.
Saat proses operasi berlangsung kondisi Nanie justru tidak stabil, pihak klinik kemudian memanggil ambulan untuk mengantarkan korban ke rumah sakit.
"Dalam proses pelaksanaan operasi yang sedang berjalan, muncul informasi bahwa kondisi korban tidak stabil. Sehingga pada saat itu, klinik menghubungi ambulans untuk membawa korban menuju ke rumah sakit di daerah Barito," ujar Henrikus Yossi.
Namun sayang nyawa Nanie tidak terselamatkan ketika tak berselang lama masuk IGD.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
IKuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di TribunManado.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SOSOK-Danu-Mahandaru-Pemilik-Klinik-Tempat-Nanie-Darham-Sedot-Lemak-Punya-12-Cabang.jpg)