Berita Viral

KETIKA Luhut Mengenang Kisah Pahit Saat Dibuang Soeharto Ke Tempat Dimana Pohon Saja Tak Tumbuh

Momen Menko Luhut Binsar Panjaitan menangis haru saat menghadiri pelantikan menantunya Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) te

HO
Momen Menko Luhut Binsar Panjaitan menangis haru saat menghadiri pelantikan menantunya Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf Angkatan Darat di Istana Negara, Rabu (29/11/2023). 

Ketika masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), Luhut mendapat gelar Jenderal Kehormatan bintang empat atau Jenderal (Hor). Ketika itu, Luhut menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia periode 2000-2001.

Luhut Panjaitan bersama pasukannya saat bertempur di Timtim 1975. (facebook/luhut pandjaitan)
Peraih Adhi Makayasa

Luhut masuk Akabri pada tahun 1967. Setelah tiga tahun mengikuti pendidikan, ia meraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akabri bagian Darat tahun 1970.

Luhut banyak menghabiskan karier militernya di Kopassus, satuan elite TNI Angkatan Darat.

Ia pun menjadi lulusan terbaik di beberapa pendidikan atau sekolah, antara lain Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Kursus Komando, dan Kursus Lintas Udara.

Kala ada kesempatan mengikuti pendidikan sekolah Special Forces ke Amerika Serikat (AS), Luhut juga terpilih.

Ia tak sendirian, tetapi bersama Prabowo Subianto, yang sama-sama bertugas di Kopassus.

Keduanya juga dikirim untuk mengikuti pendidikan antiteror GSG9 di Jerman.

Sepulang dari Jerman, Luhut dan Prabowo diperintahkan membentuk pasukan antiteror di satuan Kopassus yang diberi nama Detasemen 81. Dinamai begitu karena dibentuk tahun 1981. Belakangan namanya berubah jadi Sat-81/Gultor atau Penanggulangan Teror.

Keduanya juga dipercaya menjadi komandan dan wakil komandan pertama Detasemen 81/Gultor Kopassus.

Tidak lama kemudian, Detasemen 81 berhasil dalam operasi pembebasan sandera di Woyla. Ini adalah salah satu peristiwa pembebasan sandera yang paling terkenal di dunia pada saat itu.

Saat ini Sat-81/Gultor kesatuan baret merah Kopassus menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.

Baca juga: SOSOK Paulina Pandjaitan Putri Sulung Luhut Istri Maruli Simanjuntak,tak Sengaja Ketemu di SEA Games

Bukan hanya itu, Luhut juga kenyang dengan pengalaman di medan tempur. Berbagai operasi telah dijalaninya mulai dari Operasi di Papua, Operasi di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) yang saat ini bernama Timor Leste.

Termasuk operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto di KTT ASEAN III di Filipina pada 1987. Ia mendapat perintah langsung dari Jenderal LB Moerdani.

Cerita penugasan dalam operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto, pernah diungkapkan Luhut dalam akun medsosnya.

"Suatu hari sebelum saya mendapat penugasan memimpin operasi khusus mengamanan Presiden Soeharto dalam KTT ASEAN di kota Manila, Filipina, Pak Benny yang sudah jadi Panglima ABRI mengatakan dengan dingin.

“Luhut, sejak dua atau tiga tahun lalu, sudah banyak yang antre untuk menggantikan saya, tetapi orang ini (sambil menunjuk foto Pak Harto di dinding) kalau terjadi sesuatu pada dirinya…Republik itu menjadi kacau…!” ujarnya dengan tegas.

“Jadi Luhut, taruhan keselamatan Pak Harto adalah lehermu..!” Sebagai perwira saya cuma menjawab, “Siap! Laksanakan!”

(*/tribunmedan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved