Berita Medan

CERITA Vivi Siti Mardianti, Hasilkan Berbagai Produk dari Sampah Plastik di Tengah Keterbatasan

Dengan keterbatasan tersebut tak menyurutkan semangat Vivi untuk menciptakan hal yang berdaya jual meski hanya dari rumah saja.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Vivi Siti Mardianti hasilkan berbagai produk dari sampah plastik dengan segala keterbatasannya yang tidak bisa berjalan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kreativitas dan inovasi dari anak muda Kota Medan bernama lengkap Vivi Siti Mardianti ini berhasil menciptakan berbagai kerajinan tangan menarik dari sampah plastik.

Vivi wanita asal Batubara yang kini menetap di Medan ini sudah 10 tahun tidak bisa berjalan.

Dengan keterbatasan tersebut tak menyurutkan semangat Vivi untuk menciptakan hal yang berdaya jual meski hanya dari rumah saja.

Karena menderita sakit, membuat Vivi harus berdiam diri dirumah, dan melakukan aktivitas yang sangat terbatas.

Dari situlah ide Vivi untuk menciptakan berbagai kerajinan tangan yang apik muncul.

"Awal mula kepikiran buat ya agar bisa lebih bermanfaat aja. Begitu tamat SMK, saya tidak bisa jalan, jadi bingung mau ngapain kan. Nah saya kebetulan suka kerajinan tangan, terus saya pikir apa yang modalnya kecil ohh yaudah recycle craf aja gitu," ujar Vivi kepada Tribun Medan, Selasa (28/11/2023).

Berbagai kerajinan tangan yang dibuat Vivi berbahan dasar plastik mulai dari sampah deterjen, bungkus kopi dan lainnya.

Bungkus bekas itu dikreasikan Vivi menjadi beberapa benda menarik mulai dari tas, tempat tisu, tempat tumbler, tas koin, taplak meja dan lainnya.

Proses pembuatan kerajinan dari limbah ini tidaklah sulit, namun dibutuhkan ketelitian dan kesabaran.

Alat dan bahannya pun cukup terjangkau, sampah plastik kemasan, kemudian digunting lalu dibersihkan dan dilipat sesuai kebutuhan.

Motif menjadi salah satu keunggulan produk Vivi, ia mampu membuat beragam motif dari gambar yang ada di kemasan plastik tersebut.

Seperti motif batik, motif tunggal, bunga dan lain-lain.

Untuk satu buah tas tangan, Vivi membutuhkan sekitar 200 bungkus sampah plastik, dengan waktu pembuatan sampai 3 hari.

Itu sebabnya tak jarang ketika ada orderan besar, Vivi turut memberdayakan ibu-ibu sekitar untuk membantunya.

"Kalau kesulitan sejauh ini, kebetulan saya tidak punya mesin jahit, jadi untuk puring itu saya harus pesan online. Kadang ukurannya juga tidak sesuai kebutuhan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved