Breaking News

Berita Sumut

Puluhan Anak di Tapteng Diduga Jadi Korban Sodomi, 23 Orang Tua Tak Punya Uang Buat Visum Anaknya

Mirisnya, 23 orang tua dari 23 korban tak memiliki uang untuk melakukan visum ke rumah sakit.

|
Penulis: Fredy Santoso |
Kompas.com
Ilustrasi pelecehan seksual. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sekitar 30 anak laki-laki di Tapanuli Tengah diduga menjadi korban sodomi yang dilakukan HCP (26) pemuda di Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapteng.

Mirisnya, 23 orang tua dari 23 korban tak memiliki uang untuk melakukan visum ke rumah sakit.

Baca juga: Aseng, Kepala Sekolah Madrasah Sodomi 9 Pelajar di Kantin, Aula, Hingga Ruang Guru, Jumlah 22 Kali

Sehingga, saat ini yang sudah melakukan visum et revertum baru tujuh anak saja.

"Hanya 7 yang sudah visum. Sisanya belum karena mereka tidak memiliki uang," kata Kuasa Hukum Para Korban, Abdul Ali Simatupang, Jumat (24/11/2023).

Ali menjelaskan, hampir semua korban predator seksual ini berada di garis kemiskinan.

Sehingga mereka kesulitan melakukan visum.

Makanya, kata Ali, pemerintah Desa di Kecamatan Sorkam Barat, Tapteng berjibaku mencoba mencari bantuan.

"Para orangtua korban ini dikumpulkan hari ini mau membahas visum juga rencananya. Pemerintah Desa mencoba membantu meringankan," ucapnya.

Sebelumnya, 30 bocah laki-laki di Kabupaten Tapanuli Tengah diduga menjadi korban sodomi pria berinisial HCP (26) hingga trauma.

Korban telah melapor ke kantor Desa dan Polres Tapanuli Tengah, tapi keburu melarikan diri.

Kuasa hukum para korban Abdul Ali Simatupang mengatakan, pihaknya resmi melapor Polisi pada 14 November lalu.

Keluarga para korban pun sempat demo atas kejadian ini. Namun pelaku kabur dan tak kelihatan lagi sampai saat ini.

"Masyarakat, orangtua para korban sudah demo. Ini anak-anak dibawah umur semua," ungkap Ali, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Menjijikkan Kelakuan Ayah Sodomi Anak Lelakinya, Terbongkar Usai Ibu Pergoki Chat Minta Jatah

Dari data yang diperoleh Ali, ada 30 anak laki-laki yang diduga menjadi korban rudapaksa pelaku.

Korban bukan hanya di satu desa, melainkan dua desa.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved