Berita Viral

Ketua KPK Firli Bahuri Protes Ditetapkan Tersangka Korupsi, Ngaku Bakal Lawan Polda Metro Jaya

Ketua KPK Firli Bahuri bakal melakukan perlawanan atas status tersangka korupsi yang ditetapkan Polda Metro Jaya. 

HO
Berikut ini sosok Ketua KPK Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka korupsi. 

Dalam perkara ini, penyidik telah memeriksa 91 orang saksi termasuk Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo berikut ajudan mereka.

Penyidik juga telah menggeledah rumah Firli di Villa Galaxy Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Adapun Syahrul Yasin Limpo diduga diperas menyangkut penanganan perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Eks Pimpinan KPK Ucap Syukur

Eks Pimpinan KPK menggelar syukuran penetapan tersangka Firli Bahuri terkait kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

Eks pimpinan KPK seperti Abraham Samad, Novel Baswedan, dan sejumlah mantan pegawai KPK menggelar aksi Cukur Gundul di depan Gedung Merah Putih KPK, Kamis (23/11/2023). 

Aksi ini sebagai respons Polda Metro Jaya menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka korupsi. 

Tampak Abraham Samad lebih dahulu duduk di kursi pangkas rambut, yang kemudian diikuti Novel Baswedan serta para mantan pegawai KPK lainnya.

Samad pun mengatakan aksi cukur gundul tersebut merupakan simbol bahwa KPK harus dibersihkan dari orang yang tidak bertanggung jawab.

"Cukur itu adalah membersihkan, jadi kita membersihkan kepala, membersihkan KPK," kata Samad, di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/11).

Eks Pimpinan KPK menggelar syukuran penetapan tersangka Frili Bahuri terkait kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Eks Pimpinan KPK menggelar syukuran penetapan tersangka Frili Bahuri terkait kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). (HO)

Menurutnya, penetapan tersangka Firli merupakan momen untuk membersihkan lembaga antirasuah tersebut.

"Momentum ini adalah momen untuk membersihkan KPK dari penjahat-penjahat yang berada dan bercokol di dalam, yang selama ini merusak muruah pemberantasan korupsi dan merusak kelembagaan KPK," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Novel Baswedan. Ia berharap pemerintah mau melihat bahwa harus ada upaya perbaikan terhadap KPK.

"KPK sekarang adalah lembaga eksekutif sehingga Pak Presiden, semoga beliau melihat ini sebagai hal penting untuk dilakukan upaya perbaikan," ujar Novel.

"Karena kalau tidak ada upaya itu, saya khawatir KPK akan sulit untuk memperbaiki diri dan itu akan menjadi sulit bagi kita untuk meletakkan harapan pemberantasan korupsi yang baik," sambungnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved