Tribun Wiki
Ni'okindrö, Anyaman Khas Suku Nias yang Pernah Dipakai Presiden Jokowi
Suku Nias memiliki tradisi Ni'okindrö. Tradisi ini adalah kegiatan menganyam janur hingga menjadi perhiasan yang cantik
TRIBUN-MEDAN.COM,NIAS- Tiap daerah di Indonesia, khususnya di Sumatra Utara pasti biasanya menggunakan janur saat perayaan-perayaan tertentu.
Sebut saja ketika acara nikahan, khitanan, atau acara hajatan lainnya.
Janur biasanya akan dipasang di depan ujung jalan pintu masuk sebagai penanda, bahwa di lokasi tersebut ada pesta.
Baca juga: Tradisi Manafo Suku Nias yang Mirip dengan Beberapa Suku Lain di Sumatra Utara
Baca juga: Tradisi Berburu Kepala di Nias pada Masa Lampau yang Dijadikan Tumbal Hingga Mas Kawin
Baca juga: Tradisi Famato Harimao Bagi Suku Nias, Arak Patung Hewan Buas dan Dibuang ke Jurang
Bukan cuma itu saja, janur yang sudah dirangkai sedemikian rupa juga biasanya dipasang di lokasi acara, untuk mempercantik dan memperindah suasana acara.
Namun, bagi masyarakat suku Nias, ada satu tradisi bernama Ni'okindrö.
Tradisi Ni'okindrö ini merupakan sebuah karya anyaman, yang bisa dipakai sebagai perhiasan.
Bisa dibilang, bahwa Ni'okindrö ini perhiasan dari anyaman janur yang dibentuk sedemikian rupa, hingga bisa dijadikan kalung.
Menurut laman Budaya Indonesia, Ni'okindrö yang kemudian dijadikan kalung itu disebut Nifatali Bulumio.
Karena pembuatannya yang perlu ketelitian dan agak sedikit rumit, hanya sebahagian orang saja yang bisa membuat Nifatali Bulumio ini.
Baca juga: Tradisi Magido Bantu Suku Mandailing, Bukti Gotong Royong dan Eratnya Silaturahmi
Baca juga: Tradisi Takko Binoto pada Suku Mandailing yang Berhubungan dengan Adat dalam Perkawinan
Baca juga: Tradisi Marsidudu pada Suku Mandailing Bagi Ibu yang Baru Melahirkan
Biasanya, Nifatali Bulumio akan dikalungkan kepada tamu yang datang berkunjung ke Nias.
Seperti halnya saat Presiden RI Joko Widodo datang ke Nias pada tahun 2016 silam bersama ibu negara.
Jokowi yang menggunakan kemeja putih dikalungkan Nifatali Bulumio.
Ia tampak Nifatali Bulumio yang pada bagian tengahnya diletakkan bunga berwarna putih.
Sementara ibu negara Iriana, memegang Ni'okindrö yang dirangkai bersama bunga warna merah muda.
Menurut informasi, Nifatali Bulumio yang dipakai Jokowi saat itu merupakan karya seorang pegawai museum.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
