Terima Kunker Komisi X DPR RI, Sekda Deliserdang: Kebudayaan Daerah Identitas Bangsa

Sekda Kabupaten Deliserdang H. Timur Tumanggor mengatakan, keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas.

Editor: Jefri Susetio
Tribun Medan/ IST
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deliserdang H. Timur Tumanggor mengatakan, keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas. 

TRIBUNMEDAN.COM, LUBUKPAKAM - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deliserdang H. Timur Tumanggor mengatakan, keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas.

Karena itu, perlu memajukan kebudayaan nasional ditengah dinamika perkembangan dunia.

"Untuk itu, atas nama Pemkab Deliserdang semoga kebudayaan daerah lebih dipertimbangkan. Dan, menjadi pembahasan di DPR RI untuk diberi masukan-masukan guna penyempurnaan semakin baik," ujarnya saat menyampaikan kata sambutan saat kunjungan kerja Komisi X DPR RI di Aula Cendana Kantor Bupati Deliserdang.

Baca juga: Plt Bupati Deliserdang Klaim Startegi Pembangunan Berprinsip Kesetaraan dan Keadilan Gender

 

Ia menambahkan, upaya meningkatkan kepedulian untuk menjaga kebudayaan dan tradisi leluhur sehingga menjadi tanggungjawab semua pihak.

Bukan sekadar pemerintah tapi masyarakat harus menjaga dan melestarikan tradisi.

"Kebudayaan yang diwariskan para pendahulu yang sudah ditetapkan melalui UU No 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan yang tertuang dalam pokok-pokok pikiran pemajuan kebudayaan daerah," katanya.

Lebih lanjut, ia bilang Kabupaten Deliserdang punya luas sekitar 2.497,72 kilometer persegi terdiri dari 22 kecamatan, 380 desa dan 14 kelurahan.

"Populasi penduduk 1.941.374 jiwa. Melayu, Karo dan Simalungun merupakan suku awal Kabupaten Deliserdang. Namun seiring berjalannya waktu, perkembangan populasi dan jumlah penduduk memberikan perubahan kepada etnis di Kabupaten Deliserdang," ujarnya.

"Saat ini penduduk Deliserdang sudah mencapai 13 etnis yaitu Melayu, Batak Karo, Batak Toba, Nias, Simalungun, Dairi, Minangkabau, Jawa, India, Tionghoa, Sunda dan Aceh. Semuanya hidup rukun dalam kebhinekaan," katanya.


Sedangkan, Ketua Tim Komisi X DPR RI Dr.H.Abdul Fikri Faqih menuturkan kemajuan kebudayaan dapat meningkatkan ketahanan budaya, kontribusi budaya Indonesia.

Dan, peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan.

"Perlindungan untuk menjaga keberlanjutan, konservasi yang dilakukan dengan cara pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan. Dan, publikasi bisa lewat jurnal dan tulisan," ujarnya.

Selain itu, ada pengembangan seperti menghidupkan ekosistem kebudayaan serta meningkatkan, memperkaya, menyebarluaskan kebudayaan.

Baca juga: Pimpin Apel Pagi, Sekda Deliserdang Timur Tumanggor Tekankan ASN Bekerja Secara Profesional

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved