Pemakaman Letjen Purn TB Silalahi
Hadiri Pemakaman, Gatot Nurmantyo Kenang Sosok Letjen TB Silalahi: Beliau Adalah Guru Para Jenderal
Gatot Nurmatyo mengatakan, almarhum adalah sosok yang berprestasi dan dikenal sebagai gurunya para jenderal.
Penulis: Maurits Pardosi |
TB Silalahi lahir pada 17 April 1938 di Desa Soposurung, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Lulus Akademi Militer Nasional (AMN) pada 1961, TB Silalahi mengawali karier militernya sebagai Danton Yonkav 4 Siliwangi dalam operasi Keamanan Dalam Negeri di Jawa Barat setahun kemudian.
Dirikan Sekolah Unggulan Yayasan TB Soposurung
Mendiang Letjen TNI (Purn) TB Silalahi senantiasa beri perhatian serius bagi pendidikan di kampung halamannya atau yang disebut bonapasogit, Balige, Kabupaten Toba.
Ia mendirikan Asrama Yayasan TB Soposurung Balige sebagai wadah pelajar berprestasi dari tingkat SMP mengecap pendidikan untuk tingka SMA. Seluruh anak asrama belajar di SMA Negeri 2 Balige.
Setelah asrama didirikan pada tahun 1990, jenderal tersebut pernah menyebut bahwa seluruh jiwanya tinggal di kampung halaman. Dan konsistensi itu ia perlihatkan dengan memilih dimakamkan di kampung halamannya, tepatnya di areal Museum TB Silalahi Center.
Seorang ajudan, staff, dokter sekaligus mantan Ketua Yayasan TB Soposurung Balige dr Tota Manurung menguraikan bagaimana Almarhum sebagai sosok pemerhati pendidikan di kampung halamannya.
"Mimpi beliau setelah mendirikan Asrama Yayasan TB Soposurung pada tahun 1990 adalah jiwanya seluruhnya ada di Bonapasogit. Itu yang pernah beliau bilang," tutur dr Tota Manurung, Rabu (15/11/2023).
"Hanya tubuh beliau yang di Jakarta, tapi semua pemikirannya, jiwanya ada di Soposurung, bonapasogit. Itu beliau buktikan sampai akhir hayatnya," sambungnya.
Sebelum pandemi Covid-19, ia rajin pulang kampung dan selalu berpesan bahwa pendidikan adalah upaya merubah nasib yang pada saat itu Toba digelari peta kemiskinan.
"Sebelum pandemi Covid-19, setiap bulannya, beliau datang ke Soposurung. Dan satu yang ia yakini, merubah nasib dari kemiskinan hanya melalui pendidikan. Itu yang ingat pesan beliau," sambungnya.
Almarhum juga sering menanya bagaimana kabar asrama. Bahkan, saat dr Tota pun sudah tak menjabat lagi sebagai ketua yayasan, pertanyaan itu selalu dilontarkan.
"Beliau konsisten hingga akhir hayatnya. Ia tetap monitoring soal Asrama Yayasan TB Soposurung Balige. Bahkan, ia selalu mananya kabar Soposurung kepada saya, padahal jabatan saya sebagai ketua yayasan sudah selesai," sambungnya.
"Saya yakin, alam bawah sadarnya tetap mengingatkan beliau soal pendidikan. Pernah ia bilang I live my heart in Soposurung, hati beliau tetap di Soposurung. Sekarang, jasad beliau akan dibawa ke sini," sambungnya.
dr Tota juga yakin bahwa cita-cita luhur almarhum akan tetap lestari manakala kepengurusan di yayasan tersebut diwariskan kepada keluarga.
"Saya yakin, cita-cita beliau akan tetap hidup bila dilakukan secara konsisten. Saya juga pernah usulkan ke beliau bahwa yang bisa meneruskan Soposurung ini adalah keluarga," tuturnya.
| Beri Penghormatan Terakhir, Kapolres Toba Hadiri Pemakaman Jenderal TB Silalahi |
|
|---|
| Kapolda Sumut Turut Berduka Cita Wafatnya Letjen TNI Purn TB Silalahi |
|
|---|
| Tolak Dimakamkan di Kalibata, TB Silalahi Pilih Peristirahatan Terakhir di Tepi Danau Toba |
|
|---|
| KARYA Putra Batak Letjen TNI Purnawirawan TB Silalahi, Bikin Film hingga Yayasan Soposurung |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Letjen Purn TB Silalahi Dimakamkan Hari Ini, Kerabat Beber Riwayat Sakitnya |
|
|---|