Karo Terkini
Musim Hujan, Pos PGA Sinabung Ingatkan Masyarakat Waspadai Luapan Lahar Dingin
Tingginya intensitas hujan yang turun belakangan ini, sempat membuat debit sungai yang berhulu di kaki Gunung Sinabung sedikit meningkat.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Beberapa waktu terakhir, sebagian besar wilayah Kabupaten Karo mengalami peningkatan curah hujan.
Tingginya intensitas hujan yang turun belakangan ini, sempat membuat debit sungai yang berhulu di kaki Gunung Sinabung sedikit meningkat.
Seperti yang terjadi pada Minggu (12/11/2023) kemarin, aliran air yang membawa material bekas erupsi (lahar dingin) mengalir deras di jalur Sungai Lau Borus.
Diketahui, jalur air yang dilintasi oleh sungai ini mengalir ke beberapa kawasan di seputar Kecamatan Tiganderket.
Melihat tingginya curah hujan saat ini, petugas di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung Armen Putra, kembali mengingatkan kepada masyarakat terutama yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Lau Borus agar selalu waspada. Meskipun saat ini kondisinya masih terbilang cukup normal, namun tetap harus diwaspadai jika aliran sungai meluap.
"Memang sampai saat ini kita lihat aliran laharannya masih cukup normal, namun tetap kita imbau masyarakat agar waspada apalagi yang tinggal di dekat aliran sungai," ujar Armen, Senin (13/11/2023).
Untuk hari ini, Armen mengungkapkan kondisi Gunung Sinabung terpantau masih memiliki aktivitas yang fluktuatif. Dimana, aktivitas kegempaannya masih cukup banyak terutama gempa hembusan.
"Masih banyak kegempaannya, apalagi gempa hembusan karena curah hujan tinggi membuat getaran hembusan semakin banyak karena panas lava diguyur hujan. Untuk potensi erupsi tetap masih ada, makanya kita tetap harus waspada," katanya.
Perihal lahar dingin, pria yang sudah mengamati Gunung Sinabung sejak tahun 2010 lalu ini mengatakan saat ini kondisi laharan memang sudah tidak terlalu besar. Hal tersebut dikarenakan material yang terbawa oleh air dari kaki Gunung Sinabung sudah lebih sedikit, pasalnya gunung api tertinggi di Sumatera Utara ini tidak lagi mengalami erupsi beberapa waktu terakhir.
"Material yang terbawa air saat ini sudah sisa-sisa erupsi beberapa waktu lalu, tidak ada lagi material baru," ungkapnya.
Sebagai informasi, Gunung Sinabung selama kurun waktu dua tahun terakhir memang sudah tidak lagi mengalami peningkatan aktivitas yang signifikan. Berdasarkan data yang ada, Gunung Sinabung terakhir kali mengeluarkan material vulkanik pada tahun 2021 lalu.
Berdasarkan catatan dari Pos PGA Sinabung, aktivitas terakhir yang direkam masih menunjukkan aktivitas vulkanik normal di dalam kawah gunung. Seperti terjadinya naafi kali gempa hembusan dengan amplitudo 10 mm, gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-17 mm, dan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 10 mm.
(mns/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| Tiga Orang Pembunuh Warga Nias Dibekuk Satreskrim Polres Tanah Karo, Lima Lainnya DPO |
|
|---|
| Perkembangan Pembunuhan Warga Nias, Polres Tanah Karo Berhasil Amankan Tiga Orang dan Lima DPO |
|
|---|
| Bawa Sabusabu, Warga Deli Serdang Diamankan Polres Tanah Karo di Pinggir Jalan |
|
|---|
| Nasabah Korban Pembobolan Saldo Datangi Bank Pelat Merah Kabanjahe, Minta Bank Segera Klarifikasi |
|
|---|
| Miliki 1,48 Kg Ganja, Residivis Tak Berkutik Diamankan Satresnarkona Polres Tanah Karo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Aliran-lahar-dingin-akibat-hujan-deras-di-puncak-Gunung-Sinabung.jpg)