Viral Medsos

Ribuan Ilmuwan Sebut Kiamat di Depan Mata, Internet Padam Tahun 2025, Ungkap 8 Skenarionya

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengingatkan dan memprediksi badai Matahari akan terjadi pada tahun 2025.

Editor: AbdiTumanggor
Mirror
Ilmuwan sebut kiamat sudah dekat. (ilustrasi) 

Setelah puncak badai Matahari usai, semua sistem komunikasi akan dapat kembali berfungsi normal.

"Meskipun akan dapat kembali mengalami gangguan jika ada badai Matahari selanjutnya," tuturnya.

Ilmuwan sebut Bumi Mau Kiamat

Di sisi lain, para ilmuwan memperingatkan soal dampak buruk yang terjadi karena perubahan iklim di planet Bumi

Dalam sebuah makalah baru diterbitkan dalam Jurnal BioScience yang telah ditandatangani bersama oleh lebih dari 15.000 ilmuwan di 161 negara, mengatakan iklim di Bumi berubah dengan cepat dan dapat mengakibatkan bencana global yang sangat besar pada akhir abad ini.

Ribuan ilmuwan tersebut memperingatkan bahwa kehidupan di Bumi sedang terancam dan bergerak makin cepat menuju kiamat. Bahkan, menyebut waktunya sudah habis.

Mereka menyebut, perlu menyelamatkan bumi untuk mencegah bencana lebih lanjut sebelum abad ke-21 berakhir pada 2.100 mendatang atau 77 tahun lagi.

"Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten memperingatkan masa depan yang ditandai dengan kondisi iklim ekstrem karena meningkatnya suhu global yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca berbahaya ke atmosfer," tulis makalah tersebut, dikutip dari Futurism, Jumat (3/11/2023).

Dalam sebuah pernyataan, peneliti pascadoktoral Oregon State University (OSU) dan salah satu penulis utama studi Christopher Wolf menyampaikan makalah tersebut sambil mengungkap strategi mitigasi yang besar.

"Kita sedang menuju potensi runtuhnya sistem alam dan sosial-ekonomi dan dunia dengan panas yang tak tertahankan dan kekurangan sumber daya alam, makanan dan air bersih," ujar Wolf.

Dalam studi tersebut, Postdoc OSU dan 11 rekan penulis lainnya memasukkan banyak poin data mengejutkan yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023, banyak rekor iklim dipecahkan dengan margin yang sangat besar. Para penulis menunjuk secara khusus seperti musim kebakaran hutan Kanada yang sangat aktif tahun ini.

Peneliti mengatakan bahwa kejadian ini menunjukkan titik kritis menuju rezim kebakaran baru, yang bisa dibilang merupakan salah satu kalimat akademis paling menakutkan yang pernah ditulis.

Profesor kehutanan terkemuka di OSU, William Ripple, yang merupakan salah satu penulis penelitian ini, menambahkan bahwa tahun ini telah membawa pola yang sangat mengkhawatirkan.

Pola tersebut tentu bukan kabar yang menggembirakan, sebab manusia hanya berbuat sedikit untuk memperbaiki keadaan.

"Kami juga hanya menemukan sedikit kemajuan yang bisa dilaporkan terkait upaya umat manusia dalam memerangi perubahan iklim," kata Ripple.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved