Breaking News

Tribun Wiki

Sejarah Situs Kota China di Medan Utara, Jadi Jalur Perdagangan Asia Tenggara

Kota Medan erat kaitannya dengan perkembangan sejarah Kesultanan Deli. Namun, di samping itu, ada sejarah yang mulai terlupakan yakni Situs Kota China

Editor: Array A Argus
DOC TRIBUN MEDAN
Penemuan arca Buddha yang kini tersimpan di Museum Situs Kota China 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kota Medan, Sumatra Utara memiliki beragam kisah sejarah yang unik dan menarik untuk dipelajari.

Tidak hanya sejarah mengenai Kesultanan Deli saja, tapi juga menyangkut keberadaan Situs Kota China yang ada di Medan Utara.

Saat ini, Situs Kota China tersebut seolah dilupakan.

Padahal, keberadaan Situs Kota China ini merupakan bagian dari kepingan sejarah dunia.

Sebab, menurut arkeolog dunia asal Inggris, Edmund Edwards McKinnon sebagaimana dilansir dari situs Kemendikbud, Situs Kota China ini merupakan bagian dari jalur perdagangan terbesar di Asia Tenggara pada masa abad 11 hingga 15 Masehi.

Bermula dari Kedatangan Pedagang 

Sejarah mencatat, bahwa penemuan Situs Kota China ini pertama kali diketahui oleh Anderson, yang datang pada tahun 1823.

Saat itu, Anderson mendatangi wilayah yang kini masuk ke dalam administrasi Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan itu atas perintah Gubernur Penang, W. E. Philips.

Kedatangan Anderson mulanya ingin melihat dan melakukan survey ekonomi-politik di sejumlah wilayah bentangan pantai Timur Sumatera demi kepentingan East India Company (EIC). 

Ketika sampai di lokasi, Anderson menemukan sebuah batu tertulis yang berukuran besar.

Namun, tulisannya tidak dapat dibaca oleh penduduk yang bermukim di sana.

Kemudian, pada tahun 1986, ketika proyek tol Belawan-Medan-Tanjungmorawa dilakukan, ekskavator yang melakukan pengerukan menemukan sebuah arca kuno di wilayah Paya Pasir.

Dari penemuan itu, sejak tahun 1970-an, pihak terkait, baik itu peneliti maupun pemerintah mulai melakukan penelitian di sana.

Berdasarkan penelitian yang ada, arca-arca yang ditemukan di lokasi Situs Kota China ini diduga merupakan peninggalan para pedagang Tamil.

Pada abad 11 hingga ke 15, arkeolog McKinnon mengatakan, diduga terdapat jaringan dagang yang bernama Ayyavole ainnuarruvar dan Mannikiram, yaitu perserikatan besar pedagang Tamil.

Wilayah Asia Tenggara menjadi kawasan kegiatan perserikatan ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved