Harga Cabai Naik

Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit Alami Kenaikan, Ini Penyebabnya

Komoditas cabai merah dan cabai rawit di sejumlah daerah di Sumatera Utara mengalami kenaikan harga pada hari ini, Kamis (2/11/2023)

TRIBUN MEDAN/DIANA AULIA
Pedagang cabai di Pusat Pasar Medan saat melayani pembeli . Komoditas cabai merah dan cabai rawit di sejumlah daerah di Sumatera Utara mengalami kenaikan harga pada hari ini, Kamis (2/11/2023) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Komoditas cabai merah dan cabai rawit di sejumlah daerah di Sumatera Utara mengalami kenaikan harga pada hari ini, Kamis (2/11/2023)

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumut, harga rata-rata cabai merah berada di angka Rp 46 ribu per kilogram.

Harga tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp 7 ribu per kilogram jika dibandingkan dengan harga rata-rata pekan lalu yaitu Rp 39 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk harga rata-rata komoditas cabai rawit di Sumut sudah mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga ekstrim tercatat pada komoditi cabai. Selama 2 hari ini harga rata-rata cabai merah keriting diangka Rp 46.283 per kilogram, jauh dari harga periode yang sama bulan Oktober sebesar Rp 39.976 kilogram," ujar Iskandar Kasi Pengendalian Barang Pokok Harga dan Promosi Disperindag Sumut.

Kenaikan harga cabai tersebut, disampaikan Iskandar, disebabkan karena beberapa daerah sentra produksi di Sumut sudah mencapai masa panen.

"Harga cabai merah keriting di Pulau Jawa saat ini sudah menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram. Kemarau yang panjang dampak El Nino di Pulau Jawa mengakibatkan gagal panen dibeberapa sentra, sementara kondisi yang sama tidak terjadi di Sumut, hanya saja beberapa daerah sentra saat ini sudah mencapai masa panen, dan akan normal kembali dalam beberapa pekan kedepan," katanya.

Adapun daerah yang mengalami lonjakan harga cabai merah tertinggi adalah Kabupaten Nias Selatan dan Nias Barat dengan harga Rp 55 ribu per kilogram.

Sedangkan harga cabai rawit tertinggi berasal dari daerah Labuanbatu Selatan yaitu Rp 60 ribu per kilogram.

Sementara itu, Ketua tim pemantau harga pangan Sumut dan Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin menilai pergerakan harga cabai saat ini sangat liar, dimana gap antar wilayah atau rantai pasok juga terpantau masih terlalu tinggi.

"Gap yang terlalu lebar ini juga dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi, dan memicu banjir yang mengakibatkan gangguan distribusi," katanya

Dikatakan Gunawan, saat ini harga cabai memang masih bertahan mahal, hal itu lantaran dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai diluar wilayah Sumatera Utara.

"Penggerak kenaikan harga masih dipengaruhi oleh lebih mahalnya harga cabai di Jawa maupun wilayah pulau Sumatera lainnya. Jadi ada aliran cabai produksi Sumut ke wilayah lain, sehingga harga cabai di Sumut ikutan naik," ucapnya

Dia memperkirakan produksi untuk tanaman cabai di Sumut masih dalam tren kenaikan khususnya di bulan desember mendatang.

"Seharusnya tidak akan mendorong harga cabai untuk naik secara terus menerus. Akan tetapi faktor eksternal di luar Sumut ini yang sulit diproyeksikan. Terlebih El Nino memberikan dampak kekeringan di luar wilayah Sumut khususnya pulau Jawa," sebutnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved