Siswi SMP Dirudapaksa Paman dan Sepupu

Hamil 8 Bulan Diduga Dirudapaksa Paman dan Sepupu, Siswi SMP di Medan 3 Kali Coba Akhiri Hidup

Usai mengaku kepada wali kelasnya berinisial YT (31) pihak sekolah pun melaporkan kejadian ini ke Polda Sumut.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
ilustrasi/Tribunnews
Ilustrasi Rudapaksa 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) kelas III, di Kota Medan berinisial AZZ (14) diduga menjadi korban rudapaksa paman dan sepupunya sendiri.

Akibatnya, korban saat ini sedang mengandung delapan bulan.

Usai mengaku kepada wali kelasnya berinisial YT (31) pihak sekolah pun melaporkan kejadian ini ke Polda Sumut.

Pascamelapor, pihak sekolah dan lembaga perlindungan anak mengungsikan korban ke rumah aman.

Menurut guru dan pihak lainnya, disini korban akan jauh lebih aman karena jauh dari para pelaku.

Namun sayangnya, akibat stress mengandung anak hasil dugaan pemerkosaan, korban dilaporkan kurang lebih tiga kali mencoba bunuh diri.

Kata YY, siswi yatim piatu ini bingung, malu dan tak tahu harus berbuat apa terhadap janin yang dikandungnya.

Sehingga dia kerap melakukan upaya-upaya percobaan mengakhiri hidupnya.

Ia pun sering menyebut ingin ikut ibunya, yang sudah meninggal sejak ia umur 1 tahun.

"Dia sering mau mencoba bunuh diri. Beberapa kali, sudah 3 kali saya dengar mau menyusul ibunya kata dia,"kaya YT, wali kelas korban di SMP swasta di Kota Medan beberapa waktu lalu.

Polisi telah menangkap salah satu terduga pelaku yakni paman korban, MRD, guru di SMK Negeri 14 Medan.

Tapi sayangnya, terduga pelaku lainnya SNHD, anak MRD keburu melarikan diri.

"Benar. Tersangka sudah diamankan. Kami masih mencari tersangka lain, merupakan anak MRD. Pencarian terus dilakukan,"kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP swasta di Kota Medan berinisial AZZ (14) diduga menjadi korban rudapaksa pamannya bernama Muhammad Ripin Dalimunthe dan sepupunya bernama Syarif Nur Hanif Dalimunthe.

Akibat peristiwa ini korban hamil delapan bulan dan terpaksa diasingkan agar tidak bertemu dengan pelaku.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved