Tribun Wiki
Yisroel Dovid Weiss, Rabbi Yahudi yang Menolak Keras Gerakan Zionisme di Tanah Palestina
Yisroel Dovid Weiss, ia adalah pemuka agama Yahudi yang menolak keras ajaran dan gerakan Zionisme di tanah Palestina
TRIBUN-MEDAN.COM,- Gencarnya serangan Israel ke jalur Gaza Palestina kembali mengingatkan publik dengan sosok Rabbi Yisroel Dovid Weiss.
Ia adalah pemuka agama Yahudi yang kini tinggal di Monsey, New York, Amerika Serikat.
Selama hidupnya, Yisroel Dovid Weiss kerap menentang ajaran Zionisme.
Ia merupakan sosok yang paling ditentang kalangan Yahudi Ortodoks lainnya yang ada di Israel.
Baca juga: Pohon Gharqad, Tanaman yang Disebut Akan Jadi Tempat Persembunyian Yahudi
Profil Yisroel Dovid Weiss
Yisroel Dovid Weiss lahir pada tahun 1956 di Amerika Serikat.
Ia merupakan anak dari seorang ayah keturunan Hongaria, dan ibu keturunan Polandia.
Yisroel kecil tumbuh dan besar di kalangan Yahudi Haredi.
Setelah dewasa, ia dikenal sebagai pembicara dan aktivis Neturei Karta.
Neturai Karta merupakan orang-orang yang disebut sebagai 'Penjaga Kota'.
Baca juga: Survei Menunjukkan Bahwa Orang Katolik Amerika Cenderung Punya Pandangan Anti-Yahudi
Dikutip dari jewishvirtuallibrary.org, Naturei Karta berdiri di Yerusalem sejak awal abad ke-19.
Mereka hadir untuk menolak Zionisme dan pendirian Negara Israel.
Terkait sosok Yisroel, ia dibenci kelompok Yahudi Ortodoks lainnya saat dirinya hadir ke Teheran Iran pada tahun 2006 silam.
Saat itu, pemerintah Iran dibawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Ahmadinejad menggelar Konferensi Internasional untuk Meninjau Visi Global Holocaust.
Yisroel dituding mempromosikan penolakan Holocaust secara internasional.
Baca juga: Sejarah Tembok Ratapan yang Diyakini Sebagai Telinga Tuhan oleh Yahudi, Tempat Paus II Berdoa
Namun, tudingan itu dibantah Yisroel.
Secara tegas ia mengatakan, bahwa kehadirannya dalam konfrensi itu menegaskan, bahwa dia adalah bagian dari keturunan orang-orang yang telah dibantai di kamp Auschwitz yang ada di Polandia.
Ketika ia berpidato, Yisroel dengan gamblang mengisahkan bagaimana perjuangan kakek, nenek, hingga orangtuanya.
"Sekarang, mungkin saya bisa mengatakan bahwa dalam diskusi Holocaust, saya mungkin adalah wakilnya, suara orang-orang yang tewas dalam Holocaust karena kakek dan nenek saya meninggal di sana.
Mereka dibunuh di Auschwitz. Orang tua saya berasal dari Hongaria. Ayah saya melarikan diri, dan orang tuanya tetap tinggal.
Baca juga: Kaab al-Ahbar, Orang Yahudi Ahli Kitab dan Dikenal di Kalangan Umat Islam
Dia tidak bisa mengeluarkan mereka dari Hongaria, dan mereka meninggal di Auschwitz, begitu pula kerabat lainnya dan semua komunitas yang mereka kenal. Jadi, untuk mengatakan bahwa mereka tidak mati, bagi saya, Anda tidak bisa mengatakan itu.
Saya adalah sisa hidup dari orang-orang yang tewas dalam Holocaust, dan saya di sini, saya yakin, diutus oleh Tuhan, untuk dengan rendah hati mengatakan, sekadar untuk berbicara kepada orang-orang di sini dan berkata, 'Anda harus tahu bahwa orang-orang Yahudi telah meninggal, dan jangan mencoba mengatakan bahwa itu tidak terjadi.
Mereka memang mati!' Ada orang-orang di seluruh komunitas Yahudi, yang masih hidup pada usia tujuh puluhan dan delapan puluhan, dan masing-masing dari mereka akan menceritakan kisah mereka kepada Anda. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat Anda sangkal, namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa Holocaust adalah alat yang digunakan untuk menindas orang lain,"
Baca juga: Ragam Kelompok Yahudi Beserta Sekte dan Alirannya
Apa yang disampaikan Yisroel ini turut menyinggung kelompok Zionisme, yang sejak menduduki tanah di Palestina kerap melakukan penindasan, bahkan pembunuhan.
Yisroel Kecam Tindakan Zionisme yang Mencatut Yahudi
Dalam satu wawancara yang dilakukan oleh Al Jazeera, Yisroel Dovid Weiss mengecam keras tindakan Zionisme di tanah Palestina.
Ia bahkan dengan tegas dan gamblang mengatakan, bahwa Zionisme telah mencatut nama Yahudi dan Yudaisme untuk melakukan perampokan tanah dan pembunuhan di Palestina.
Yisroel mengatakan, bahwa Yahudi sama sekali berbeda dengan Zionisme.
Ia menyebut, bahwa Zionisme itu jauh sudah melenceng dari apa yang telah diajarkan dalam Taurat.
Baca juga: Yahudi Haredi, Kelompok Ortodoks yang Menentang Aksi Zionisme di Palestina
"Yudaisme berusia 3.000 tahun. Sementara Zionisme 150 tahun," kata Yisroel, dikutip dari channel Youtube Al Jazeera English.
Yisroel menegaskan, bahwa saat ini banyak kelompok yang tidak beragama, tapi kemudian menggunakan Bintang David untuk mencelakai orang lain, seperti halnya yang terjadi di Palestina.
“Kami menyangkal apa yang mereka katakan. Taurat dengan jelas mengatakan, kami tidak boleh membunuh, kami tidak boleh mencuri,” katanya.
Sementara itu, apa yang dilakukan Zionisme saat ini justru berbanding terbalik dari ajaran Taurat tersebut.
Yisroel melihat bahwa Zionisme hanya menimbulkan kesengsaraan bagi warga Palestina.
Selama 75 tahun, Zionisme terus melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.
Inilah yang semestinya dilihat oleh dunia.
"Dunia tidak mempertimbangkan, selama 75 tahun, setiap hari, ada warga Palestina mati dan menderita," katanya di awal video.
Dalam wawancaranya itu, Yisroel menegaskan, sebelum Zionisme menduduki wilayah Palestina, Yahudi dan umat muslim hidup rukun berdampingan.
Ia bahkan menunjukkan beberapa foto, dimana orang Yahudi dan Muslim bisa hidup damai di Palestina.
Yisroel menegaskan, bahwa tanah yang kini diduduki Zionisme bersama pemerintah Israel merupakan tanah curian.
“Ada pertumpahan darah yang tak berkesudahan, dan tumbuhnya rasa kebencian ribuan kali lipat antara muslim dan Yahudi. Dan itu membawa kematian dan penderitaan bagi warga Palestina," kata Yisroel menyesali.
Meski mendapat kecaman dari banyak pihak Zionisme, Yisroel tetap menyuarakan penolakan kekerasan dan perampasan tanah di Palestina ini.
Bahkan, ia dan beberapa rekannya dari Neturei Karta sempat beberapa kali melakukan aksi damai menolak kekerasan dan pembunuhan di Palestina yang mengatasnamakan Yahudi dan ajaran Yudaisme.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| Profil Karim Adeyemi, Pemain Dortmund yang Jadi Incaran Juventus |
|
|---|
| Profil Bambang Pujo Sumantri, Eks Pelatih Malang United Kini Nakhodai Persiku Kudus |
|
|---|
| Profil Moisés Caicedo, Pemain Muda Chelsea dengan Masa Depan Gemilang |
|
|---|
| SOSOK Letjen TNI Bobby Rinal Makmun, Asops Panglima Akmil 92 Penyandang Beragam Brevet Luar Negeri |
|
|---|
| Biodata dan Harta Kekayaan Hellyana, Wakil Gubernur Bangka Belitung Tersandung Dugaan Ijazah Palsu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Yisroel-Dovid-Weiss.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.