UPDATE Penggelapan Mobil Guru di Langkat, Kanit Reskrim Polsek Stabat: Pasti Ada Tersangka Baru

Kepolisian memberi sinyal bakal adanya tersangka baru kasus penggelapan mobil Toyota Avanza BK 1185 PF milik guru SD di Langkat bernama Sri Hartati

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/HO
Pelaku penggelapan mobil berinisial KAL (46) alias Anwar. Pelaku diamankan dikediamannya di Jalan Gunung Jaya Wijaya, Gang Gotong Royong, Lingk X, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatera Utara, Minggu (29/10/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Kanit Reskrim Polsek Stabat Iptu Eko Budi Pranoto memberi sinyal bakal adanya tersangka baru dalam kasus penggelapan mobil Toyota Avanza BK 1185 PF milik guru SD di Langkat bernama Sri Hartati Ningsih.

Sejauh ini polisi sudah meringkus seorang pelaku berinisial KAL alias Anwar (46) warga Jalan Gunung Jaya Wijaya, Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai.

Anwar disebut-sebut telah menggadaikan mobil korban ke orang lain.

"Begini, kunci perkara ini adalah Anwar karena mobil ada di tangan Anwar. Makanya Anwar kami jadikan tersangka dulu," ujar Kanit Reskrim Polsek Stabat Iptu Eko Budi Pranoto, Rabu (1/11/2023).

Eko menambahkan keterangan Anwar nantinya yang menguatkan apakah PSN, kepala sekolah (Kepsek) SD di Langkat, terlibat penggelapan mobil atau tidak.

Untuk diketahui, PSN adalah teman Sri Hartati Ningsih. Sri Hartati semula menitipkan mobilnya kepada PSN. Namun, karena alasan tak bisa menyetir, PSN mengajak Anwar untuk mengambil mobil tersebut di rumah Sri Hartati.

"Jadi, keterangan Anwar nantilah yang bisa menguatkan perbuatan PSN itu," ujar Eko.

"Pasti ada tersangka lain. Dan semua yang terlibat akan kita periksa," sambungnya.

Sri Hartati Ningsih korban penggelapan mobil miliknya yang dilakukan Kepsek SD di Stabat yang juga oknum bhayangkari personel Polres Langkat, Selasa (31/10/2023).
Sri Hartati Ningsih korban penggelapan mobil miliknya yang dilakukan Kepsek SD di Stabat yang juga oknum bhayangkari personel Polres Langkat, Selasa (31/10/2023). (TRIBUN MEDAN/M ANIL RASYID)

 

Sebelumnya, Sri Hartati Ningsih menganggap tersangka Anwar bukanlah pelaku utama penggelapan mobil miliknya.

"PSN yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SD di Kecamatan Stabat, adalah orang yang paling bertanggung jawab atau otak pelaku atas hilangnya mobil saya," ujar Sri, Selasa (30/10/2023).

Sri pun menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Mulanya, ia membeli mobil Toyota Avanza BK 1185 PF dari Hartono, warga Kecamatan Secanggang seharga Rp 85 juta.

Mobil itu dibeli Sri sekitar Januari 2021 lalu. Saat itu, Sri meminta si penjual langsung membaliknamakan BPKB mobil.

Sebulan mengurus administrasi BBN, akhirnya kepemilikan berganti nama menjadi nama Sri Hartati Ningsih.

Sialnya Sri belum sempat mengambil BPKB mobil yang ada di tangan Hartono.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved