Tribun Wiki

Elisha Yered, Tersangka Pembunuh dari Israel Sebut Meludah dekat Pendeta Kristen Merupakan Tradisi

Elisha Yered, sosok tersangka pembunuh remaja bernama Qusai Jamal Maatan yang mendukung aksi meludahi umat Kristiani

Editor: Array A Argus
INTERNET
Elisha Yered, aktivis pemukim Israel yang juga tersangka pembunuhan yang menyebut bahwa meludah ke arah pendeta dan gereja adalah tradisi Yahudi Kuno 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Aksi sekelompok Yahudi ultra-Ortodoks yang meludah ke tanah ketika para peziarah Kristen membawa salib di sepanjang Via Dolorosa di Kota Tua Yerusalem sempat bikin heboh.

Sayangnya, tidak ada ketegasan terhadap para pelakunya.

Belakangan, aksi tak terpuji itu justru mendapat dukungan dari Elisha Yered.

Elisha Yered adalah aktivis permukiman Israel di Tepi Barat.

Baca juga: Yisroel Dovid Weiss, Rabbi Yahudi yang Menolak Keras Gerakan Zionisme di Tanah Palestina

Setelah kasus itu viral, Elisha Yered mengungkapkan bahwa meludah dekat pendeta atau gereja Kristen merupakan tradisi atau kebiasaan Yahudi kuno. 

"Ini saat yang tepat untuk menyebutkan bahwa meludah di dekat pendeta atau gereja adalah kebiasaan Yahudi kuno, dan bahkan ada berkat khusus dalam hukum Yahudi yang harus diucapkan ketika Anda melihat gereja," tulis Elisha Yered, di media sosial X (sebelumnya Twitter), dikutip dari Haaretz, surat kabar harian tertua di Israel, Rabu (1/11/2023).

Tidak hanya itu, Elisha Yered juga menuliskan kata-kata yang cukup memprovokasi.

Baca juga: Pohon Gharqad, Tanaman yang Disebut Akan Jadi Tempat Persembunyian Yahudi

"Mungkin di bawah pengaruh budaya Barat kita agak lupa apa itu Kekristenan, tapi menurut saya jutaan orang Yahudi yang menderita di pengasingan akibat Perang Salib, penyiksaan Inkuisisi [Spanyol], pencemaran nama baik dan pembunuhan massal – tidak akan pernah terlupakan."

Setelah mencuit unggahan tersebut, muncul berbagai reaksi terhadap Elisha Yered.

Tak sedikit pengguna media sosial meminta agar dirinya diproses hukum.

Tersangka Pembunuhan Remaja

Elisha Yered merupakan tersangka pembunuhan Qusai Jamal Maatan (19).

Maatan dibunuh dengan cara ditembak oleh Elisha Yered dan temannya Yehiel Indore pada 4 Agustus 2023 lalu di Desa Burqa, Tepi Barat.

Baca juga: Survei Menunjukkan Bahwa Orang Katolik Amerika Cenderung Punya Pandangan Anti-Yahudi

Setelah melakukan aksi pembunuhan itu, Elisha Yered kemudian ditangkap dan diproses hukum.

Sayangnya, proses hukum yang dilakukan Israel dianggap tidak netral.

Elisha Yered kemudian dibebaskan dengan vonis penahanan rumah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved