Tribun Wiki

Sejarah Berdirinya Hizbullah, Pasukan Syiah Lebanon yang Kini Bantu Hamas Gempur Israel

Hizbullah, sekutu Iran dan Pasukan Hamas ini mulai turut serta menggempur Israel yang membombardir jalur Gaza

Editor: Array A Argus
AP
Pasukan Hizbullah Lebanon kini ikut gempur Israel 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sejumlah negara Islam di Timur Tengah diketahui memiliki pasukan khusus yang berbeda-beda.

Jika di Palestina ada pasukan Hamas atau Brigade Al-Qassam, maka di Lebanon ada pasukan Hizbullah.

Pasukan Hizbullah ini adalah kekuatan umat Syiah yang ada di Lebanon.

Baca juga: Mohammed Diab Ibrahim al-Masri, Panglima Hamas yang Disebut Punya 9 Nyawa

Sejarah Berdirinya Hizbullah

Hizbullah, pasukan yang berkedudukan di Lembah Biqa, Lebanon selatan, dan Beirut selatan ini berdiri sekitar tahun 1982.

Pembentukan pasukan Hizbullah sendiri untuk mengusir Israel dari tanah Lebanon.

Terbentuknya Hizbullah juga tak terlepas dari revolusi Iran pada tahun 1979.

Karena di Lebanon terdapat cukup banyak kaum Syiah, maka sejumlah ulama di sana membentuk pasukan khusus bernama Hizbullah.

Baca juga: Hizbullah Memiliki Ratusan Ribu Roket dan Tentara Siap Tempur, Israel Ancam Hancurkan Lebanon

Secara harfiah, Hizbullah berasal dari bahasa Arab yang artinya Partai Allah atau Partai Tuhan.

Dilansir dari Britannica, sepanjang tahun 1980-an, Hizbullah terlibat dalam serangan yang semakin canggih terhadap Israel dan berperang dalam perang saudara di Lebanon (1975–90).

Tidak hanya itu, Hizbullah secara aktif melakukan kampanye melawan Istael, hingga terjadinya penarikan pasukan Zionis pada tahun 2000 dari perbatasan kedua nekara.

Bertahun-tahun kemudian, pada 12 Juli 2006, Hizbullah, dalam upaya untuk menekan Israel agar membebaskan tiga warganya yang dipenjara di sel Israel, melancarkan operasi militer melawan Israel.

Baca juga: Hizbullah dan Hamas Serang Israel, Gempur Kota Metula dan 2 Kota di Israel Bagian Selatan

Pasukan Hizbullah kemudian membunuh sejumlah tentara Israel dan menculik dua orang sebagai tawanan perang.

Tindakan ini menyebabkan Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Hizbullah.

Perang 34 hari antara Hizbullah dan Israel mengakibatkan kematian lebih dari 1.000 warga Lebanon dan sekitar 1.000.000 orang mengungsi.

Setelah perlawanan yang tanpa henti itu, tindakan tersebut dianggap sebuah prestasi yang belum pernah dicapai oleh milisi Arab lainnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved