TRIBUN-MEDAN.COM,- Mohammed Diab Ibrahim al-Masri atau Mohammaed Deif adalah sosok yang paling dicari oleh Israel.

Ia merupakan Panglima Hamas sayap Brigade Al-Qassam yang sudah puluhan tahun berjuang untuk Gaza, Palestina dari penjajahan Israel.

Dia menjadi orang nomor satu yang paling dicari Israel dan Amerika Serikat, karena aksinya melakukan serangkaian bom bunuh diri dan penyerangan ke negara Zionis tersebut.

Lahir di Kamp Pengungsi

Mohammaed Deif, orang yang dijuluki The Guest oleh Amerika Serikat ini lahir di Kamp Pengungsi Khan Yanis di Jalur Gaza pada 12 Agustus 1965.

Ia lahir setelah meletusnya perang Arab dan Israel.

Deif, yang juga disebut dengan Abu Khaled ini merupakan lulusan Islamic University of Gaza (Universitas Islam Gaza).

Pada tahun 1987, Deif kemudian bergabung dengan Hamas.

Setelah bergabung dengan Hamas, Mohammed Deif terlibat dalam serangkaian perjuangan melawan Israel.

Ia kemudian sempat ditangkap pada tahun 1989 dan berhasil melarikan diri.

Anak Didik Yahya Sinwar dan Yahya Ayyash

Mohammed Deif adalah anak didik dari Yahya Sinwar dan Yahya Ayyash.

Keduanya merupakan petinggi dan milisi Hamas.

Yahya Sinwar merupakan tokoh penting dalam gerakan Hamas yang juga menjadi incaran Israel.

Selama berkiprah di Hamas, Yahya Sinwar turut mendirikan sayap perjuangan bernama Al Majd.

Pada tahun 1988, Yahya Sinwar sempat ditangkap Israel, tapi dibebaskan setelah adanya pertukaran tahanan pada tahun 2011.

Sejak bebas, Yahya Sinwar aktif melakukan perlawanan terhadap Israel hingga saat ini.

Sementara itu, Yahya Ayyash dikenal sebagai pasukan milisi Hamas yang bertugas merakit bom.

Kepiawaiannya merakit bom lantas diturunkan pada Mohammed Deif.

Namun, lulusan Universitas Bir Zeit ini tewas ulah agen intelijen Israel, Shin Bet.

Ia tewas ketika menerima telepon yang ternyata sudah dipasangi 50 gram bahan peledak.

Namun, kematian Yahya Ayyash ini membawa duka bagi para pengikutnya.

Saat pemakaman, ada ribuan orang mengantarkan jenazah Ayyash Abu Al-Bara.

Berkaitan dengan Mohammed Deif, ia kemudian diangkat dengan cepat di Hamas karena kedekatannya dengan dua tokoh penting ini.

Lolos Serangkaian Pembunuhan

Israel dan Amerika Serikat berulangkali berupaya membunuh Mohammed Deif.

Tercatat, ada lima kali kedua negara tersebut hendak menghabisi Deif.

Namun, Deif selalu lolos dari kematian.

Adapun rangkaian percobaan pembunuhan terhadap Deif terjadi pada tahun 2001, 2002, 2006, 2014, dan terakhir Mei 2021.

Akibat serangkaian penyerangan itu, Deif disebut kehilangan satu matanya dan juga tangan beserta kedua kakinya.

Tidak hanya itu, Deif kehilangan istrinya Widad Asfoura, yang dinikahi pada 2007.

Bahkan, Deif juga disebut keholangan kedua anaknya yakni Sara Deif dan Ali Deif yang meninggal tahun 2014 karena serangan bom Israel.

Rumah Deif berkali-kali dihantam bom, hingga ayahnya pun akhirnya meninggal dunia karena serangan brutal Israel tersebut.

Namun, Deif berhasil selamat dari rangkaian serangan tersebut.

Tak pelak, ia pun dijuluki memiliki 9 nyawa.

Tinggal di Bawah Tanah

Karena berulangkali mendapat serangan dan percobaan pembunuhan, Mohammed Deif kemudian disebut tinggal di bawah tanah.

Berbagai sumber menyebutkan, ia bersama pasukan Hamas berlindung di satu labirin yang masih berada di Kota Gaza.

Namun, tidak ada yang tahu pasti dimana labirin dimaksud.

Deif melakukan rencana serangkaian penyerangan itu dari bawah tanah, termasuk ketika melakukan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 kemarin.

Tidak Pernah Muncul ke Publik

Deif adalah master mind kelompok Hamas.

Ide dan cara tempurnya dikagumi para mujahidin, dan membuat takut Israel serta Amerika Serikat.

Sejak menjadi buruan kedua negara tersebut. Deif tak pernah muncul ke publik.

Bahkan, saat pemakaman keluarganya, Deif disebut tidak hadir karena alasan keamanan.

Meski begitu, ada yang menyebut Deif tetap hadir dengan cara menyamar.

Langkah ini untuk mengecoh pasukan musuh yang terus-terusan memburunya hingga saat ini.

Modernisasi Pasukan Hamas

Deif adalah sosok fenomenal di kalangan Pasukan Hamas, khususnya di Brigade Al-Qassam.

Selama menjabat sebagai Komandan Brigadi Al-Qassam, Deif melakukan banyak modernisasi terhadap struktu pasukan.

Ia bahkan menyusun pasukan layaknya pasukan tempur begara-negara barat.

Deif membagi para pasukannya sebagaimana pasukan yang kerap melakukan penyerangan ke negaranya.

Pasukan Hamas dari Brigade Al-Qassam ini bahkan memiliki pasukan darat, laut dan juga persenjataan.(tribun-medan.com)

Selengkapnya video sosok Mohammed Deif klik link

(*/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter