Konflik Palestina dan Israel

Markas TNI di Lebanon Kena Serang Israel, Kondisinya Mencekam, Begini Penjelasan Kapuspen

Disebut mortir itu mengenai Sudirman Camp yang menjadi lokasi pasukan perdamaian PBB dari Indonesia bermarkas.

Editor: Satia
Istimewa
Ilustrasi TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian di Libanon 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Israel semakin ganas melakukan penyerangan kepada Palestina.

Rudal-rudal yang diluncurkan oleh pasukan Israel telah menewaskan ribuan orang Palestina.

Tak sedikit balita dan anak-anak menjadi korban dari keganasan rudal Israel.

Bukan hanya Palestina, Markas Pasukan Perdamaian TNI di Lebanon juga terkena serangan mortir dari Israel.

Baca juga: Tragisnya Klub Ajax Saat Ini, Dulu Pencetak Pemain Hebat, Jadi Juru Kunci di Klasemen Liga Belanda

Pusat Penerangan (Puspen) TNI menjelaskan duduk perkara pangkalan pasukan perdamaian milik Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Lebanon yang disebut terkena mortir dari Israel.

Penjelasan itu disampaikan Kapuspen TNI karena belakangan ini beredar narasi di media sosial yang menyebutkan pangkalan pasukan perdamaian TNI di Lebanon terkena mortir dari Israel pada Minggu (15/10/2023).

Baca juga: Curhat Sedih Capres Ganjar Pranowo Saat Tahu Jokowi Beda Pilihan di Pilpres 2024

Bahkan, disebutkan mortir itu mengenai Sudirman Camp yang menjadi lokasi pasukan perdamaian PBB dari Indonesia bermarkas.

Namun keterangan dari pihak TNI menegaskan mortir Israel tidak mengenai markas pasukan PBB yang digunakan oleh TNI.

Mengutip dari Kompas.com, Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, mortir yang dimaksud merupakan roket 'flare'.

Baca juga: NAMA-NAMA Anggota KPU Terpilih di 87 Kabupaten/Kota Periode 2023-2028, Bergaji Rp11,5 Juta-Rp20 Juta

Roket flare itu, kata dia, jatuh satu kilometer dari pangkalan pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon.

"Pasukan kita selama UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon/Pasukan Sementara PBB di Lebanon) saat ini dalam keadaan aman, (roket) jatuh di sekitar satu kilometer dari pos," kata Julius saat ditemui di kompleks Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2023).

"Kemudian, yang ada di berita media sosial yang beredar beberapa hari ini, terutama tadi malam, itu hanya roket flare," ujarnya lagi.

Diketahui, para prajurit TNI tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

Baca juga: VIRAL Ibu Izin ke Putrinya Menikah Lagi Setelah 8 Tahun jadi Single Mom, Respons Anak Bikin Haru

Mereka tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda (Konga) UNIFIL.

Data dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mencatat, terdapat sekitar 1.200 prajurit TNI di pangkalan pasukan perdamaian di Lebanon.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved